Ini 9 Langkah yang Perlu Dilakukan Jika Naskah Buku Ditolak Penerbit

Ini 9 Langkah yang Perlu Dilakukan Jika Naskah Buku Ditolak Penerbit

Penolakan adalah hal yang wajar dialami oleh siapa saja, termasuk penulis yang naskah bukunya ditolak penerbit. Perasaan sedih, kecewa, dan marah pasti ada ketika naskah yang ditulis dengan penuh perjuangan ternyata malah ditolak.

Namun, perlu kamu pahami bahwa jika naskah buku ditolak penerbit, bukan berarti naskah bukumu tersebut berkualitas buruk, lho. Bisa jadi, kamu hanya belum menemukan penerbit yang cocok atau belum waktunya bagi naskahmu untuk bisa terbit.

Ini 9 Langkah yang Perlu Dilakukan Jika Naskah Buku Ditolak Penerbit

Maka dari itu, jangan langsung berkecil hati saat menerima kabar penolakan naskah bukumu, ya. J.K Rowling saja harus menghadapi banyak sekali penolakan sebelum akhirnya menjadi penulis hebat dan terkenal karyanya hingga di film kan.

Nah, jika saat ini kamu baru saja mendapatkan kabar naskah bukumu ditolak, yuk segera bangkit dan jangan kecewa berlama-lama! Lebih baik, cobalah lakukan sembilan langkah berikut andai kata naskah buku kamu ditolak penerbit:

1. Evaluasi dan Revisi Naskah

Jika naskah buku ditolak penerbit, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengevaluasi dan merevisi naskah. Cobalah baca ulang naskahmu dan edit bagian yang perlu diperbaiki, misalnya sebagai berikut:

  • Ada bagian yang masih banyak kesalahan, mulai dari penempatan tanda baca, penulisan ejaan, struktur kalimat, hingga tata bahasa
  • Terdapat bagian yang terasa kurang kuat dan menarik
  • Alur cerita yang membingungkan atau kurang masuk akal
  • Penggunaan gaya bahasa yang tidak konsisten

Agar mendapatkan sudut pandang yang berbeda untuk menilai naskahmu, kamu juga bisa meminta bantuan dan saran perbaikan dari teman atau keluarga yang suka membaca, menggunakan jasa beta reader, hingga editor profesional.

Hal ini tentu bisa meningkatkan kualitas naskahmu sehingga berpeluang lebih besar diterima oleh penerbit jika dikirimkan kembali di kemudian hari.

2. Pahami Alasan Penolakan Naskah

Kedua, hal yang perlu dilakukan jika naskah buku ditolak penerbit ialah memahami alasan penolakan naskah. Pada umumnya, penerbit akan memberikan alasan mengapa naskahmu ditolak. Misalnya karena alasan-alasan berikut:

Tema naskah sudah terlalu umum

Tema naskah yang sudah terlalu umum cenderung kurang dilirik oleh penerbit. Penerbit membutuhkan sesuatu yang baru, unik, dan segar dari naskahmu agar bisa meraih minat pembaca atau laku di pasaran. Terlebih lagi jika kamu mengirimkan naskah buku ke penerbit mayor, yang mana orientasinya adalah keuntungan secara komersial.

Banyak bagian dalam naskah buku yang perlu diperbaiki

Alasan lainnya mengapa penerbit menolak naskah bukumu adalah karena terdapat banyak bagian yang perlu diperbaiki. Misalnya, mulai dari penulisan ejaan, tata bahasa, alur, hingga gaya penulisan.

Ketidakcocokan naskah dengan visi penerbit

Ketika naskah buku fiksi dikirimkan ke penerbit buku pendidikan, maka tentu saja naskahmu akan ditolak secara otomatis. Oleh sebab itu, penting agar kamu melakukan riset sederhana untuk menemukan penerbit yang fokus menerbitkan karya fiksi.

Begitu pula jika kamu hendak menerbitkan buku pendidikan, maka carilah penerbit yang fokus menangani naskah buku pendidikan. Hal ini dikarenakan penerbit yang memiliki spesialisasi dalam menerbitkan jenis buku tertentu memiliki segmentasi pembaca tersendiri sehingga promosi pun menjadi lebih mudah.

Lalu bagaimana jika penerbit tidak menginformasikan alasan naskahmu ditolak? Maka, kamu bisa inisiatif menanyakannya melalui email penerbit dengan sopan. Hal ini penting dilakukan sebagai bahan evaluasi dan peningkatan kualitas karyamu di masa mendatang.

3. Pahami Visi dan Segmentasi Penerbit

Memahami visi dan segmentasi penerbit juga merupakan hal penting yang perlu kamu lakukan jika naskah buku ditolak penerbit. Namun, alangkah lebih baiknya kamu pahami sebelum mengirimkan naskahmu ke penerbit agar peluang naskahmu diterima lebih besar.

Untuk itu, kamu bisa riset daftar penerbit yang tepercaya dan profesional. Caranya bisa dengan mengunjungi website dan media sosial penerbit.

Kemudian, pelajari satu per satu segala hal tentang penerbit. Mulai dari visi, segmentasi, kriteria naskah yang diinginkan penerbit, dan lain sebagainya. Dengan begitu, kamu bisa menemukan penerbit yang cocok dengan genre dan segmentasi naskahmu.

4. Bergabung dengan Komunitas Menulis

Jika naskah buku ditolak penerbit, hal lain yang bisa kamu lakukan adalah bergabung dengan komunitas menulis. Bergabung dengan komunitas menulis tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan dukungan atau motivasi, melainkan juga saran atau masukan untuk perbaikan kualitas karyamu.

Tidak hanya itu, di dalam komunitas menulis tersebut kamu juga bisa saling berbagi pengalaman terkait penolakan naskah, hal-hal apa yang perlu dilakukan agar naskah terhindar dari penolakan, dan pengalaman berhubungan dengan dunia kepenulisan lainnya.

5. Membangun Personal Branding yang Kuat Sebagai Penulis

Berikutnya, membangun personal branding sebagai penulis juga bisa menjadi langkah efektif yang perlu kamu lakukan jika naskah buku ditolak penerbit. Sebab, di era digital ini tidak sedikit penerbit yang melirik naskah karena keaktifan penulisnya di media sosial.

Penulis yang aktif membuat konten atau berbagi informasi proses menulis, kutipan karyanya, tips menulis, dan hal lain seputar dunia kepenulisan bisa menjadi poin plus dan dianggap telah memiliki basis pembacanya sendiri. Hal ini tentu akan sangat membantu memudahkan promosi buku nantinya.

6. Pertimbangkan Jalur Self Publishing

Ini 9 Langkah yang Perlu Dilakukan Jika Naskah Buku Ditolak Penerbit

Jika naskah sudah diperbarui atau diperbaiki namun masih tetap mendapatkan penolakan, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk memilih jalur self publishing. Apa itu self publishing?

Self publishing merupakan jalur penerbitan buku secara mandiri. Kelebihannya, kamu akan memiliki kendali penuh atas proses penerbitan bukumu mulai dari editing, desain cover, layout, hingga promosi dan distribusi buku.

Menerbitkan buku secara self publishing juga lebih cepat dan tanpa seleksi yang ketat. Cocok bagi kamu penulis pemula yang baru pertama kali menerbitkan buku dan ingin membangun nama sebagai penulis.

Namun berbeda dengan menerbitkan buku melalui penerbit mayor yang tanpa dipungut biaya alias gratis, menerbitkan buku melalui jalur self publishing ini diperlukan investasi dana. Untuk itu, kamu perlu mempersiapkannya dengan matang, ya.

7. Konsultasi dengan Editor Profesional

Untuk membantu menyempurnakan kualitas naskahmu, tidak ada salahnya kamu coba berkonsultasi dengan editor profesional jika naskah buku ditolak penerbit. Editor profesional akan memberikanmu saran perbaikan mulai dari penulisan ejaan, tata bahasa, struktur kalimat, konsistensi gaya bahasa, hingga alur cerita yang masih terkesan memaksa atau kurang masuk akal.

8. Tetap Optimis dan Terbuka terhadap Kritikan

Tetap optimis dan terbuka terhadap kritikan merupakan kunci untuk mencapai keberhasilan. Meski berapa kalipun kegagalan mengiringi langkahmu menjadi penulis sukses, jangan pernah pesimis, ya.

Penolakan maupun kegagalan merupakan hal yang wajar dan bisa menimpa siapa saja yang tengah meniti tangga kesuksesan. Seperti halnya J.K Rowling, Penulis Harry Potter yang mengalami penolakan naskahnya sampai belasan kali hingga pada akhirnya karyanya tersebut bisa di film kan dan terkenal di seluruh dunia.

Kesuksesannya di dunia kepenulisan merupakan perjalanan panjang, penuh perjuangan, dan tidaklah terwujud tanpa pahitnya penolakan atau kegagalan berkali-kali. Namun, karena kegigihan dan optimisme yang tinggi, J.K Rowling akhirnya bisa menjadi sosok penulis yang karyanya akan tetap dikenang sepanjang sejarah.

Tidak lupa, menjadi penulis berarti juga harus siap dan terbuka terhadap kritikan. Jangan menutup mata atau telinga ketika ada yang mengkritik naskahmu, ya. Naskahmu tentu tidak ingin dibaca oleh dirimu sendiri, bukan? Melainkan juga akan dinikmati oleh orang lain. Jadi, kamu perlu mendengarkan suara-suara orang lain tentang pandangan mereka terhadap karyamu.

Kadang kala, dari kritikan-kritikan tersebut kamu bisa menemukan titik kelemahan dan hal-hal apa yang perlu diperbaiki untuk peningkatan kualitas karyamu. Terbuka terhadap kritikan juga menunjukkan sikap bijak dan profesional seorang penulis yang berusaha untuk menyajikan karya terbaik bagi para pembacanya.

9. Jangan Berhenti Menulis

Terakhir, jangan pernah berhenti menulis hanya karena sekali dua kali penolakan. Meski berkali-kali sekalipun, bukan berarti itu tanda bahwa kamu harus berhenti memperjuangkan mimpi menjadi seorang penulis.

Dari penolakan dan kegagalan, kamu justru bisa belajar bahwa kesuksesan tidak dapat diraih semudah membalikkan telapak tangan. Ada harga yang mahal untuk mendapatkannya. Sehingga ketika kamu berhasil mendapatkannya, kamu akan mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan yang tidak terkira.

Nah, itulah tadi sembilan hal atau langkah yang perlu kamu lakukan jika naskah buku ditolak penerbit. Penolakan tidak selalu berarti kualitas naskahmu yang buruk. Bisa jadi, penolakan naskah buku hanyalah perihal waktunya saja yang belum tepat atau kamu belum menemukan penerbit yang cocok. Untuk itulah, jangan sampai kamu berkecil hati ketika mendapatkan penolakan, ya!

Jadi, bagaimana? Siap meningkatkan kualitas naskahmu dan menerbitkannya?Yuk, terbitkan dalam waktu singkat dan tanpa seleksi ketat bersama Penerbit Halo Adil Sejahtera!

Ragu dan takut naskahmu masih terdapat banyak kesalahan penulisan? Jangan khawatir! Kami juga menyediakan layanan jasa editing naskah profesional.

Naskahmu akan kami perbaiki secara menyeluruh, mulai dari kesalahan minor hingga kesalahan mayor. Kamu tinggal menyerahkan naskah dan menunggu kabar naskahmu telah terbit! Bagaimana, mudah sekali bukan? Klik tombol WhatsApp di pojok kanan bawah layar untuk informasi lebih lengkapnya, ya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn