8 Faktor Penting dalam Autobiografi, Penulis Wajib Tahu!

8 Faktor Penting dalam Autobiografi, Penulis Wajib Tahu!

Bagi yang punya kebiasaan atau gemar membaca, tentu saja sudah tidak asing dengan genre buku autobiografi. Cara dan langkah menulis autobiografi tentu saja tidak serupa dengan jenis-jenis buku nonfiksi lainnya. Ada beberapa faktor penting dalam autobiografi yang wajib diketahui oleh penulis, khususnya bagi orang yang baru memiliki keinginan untuk menyusun buku jenis ini.

Tujuan kehadiran berbagai faktor dalam autobiografi yakni agar penulis dapat mencurahkan dan menuliskan riwayat hidupnya secara menarik dan komprehensif. Dengan demikian, penulis dapat memiliki ciri khas atau keunikan yang berbeda dengan karya lain yang serupa.

8 Faktor Penting dalam Autobiografi, Penulis Wajib Tahu!

Di sini, kita akan membahas sekaligus menjelaskan secara lugas dan gamblang apa saja faktor penting dalam autobiografi. Apabila kamu tertarik menulis riwayat hidupmu sendiri atau hobi membaca buku autobiografi tokoh terkenal, kamu wajib mencermati isi artikel di bawah ini.

1. Kejujuran

Kejujuran merupakan faktor penting yang harus ada di setiap karya, tak terkecuali autobiografi. Selama proses penyusunan autobiografi, penulis diharapkan dapat bersikap jujur dan terbuka di setiap kalimat yang disampaikan. Tidak boleh ada kebohongan, atau manapulasi yang dapat mencoreng reputasi dan nama baik penulis yang sekaligus menjadi tokoh utama dalam riwayat hidupnya sendiri.

Perasaan jujur yang dituangkan oleh penulis bisa menjadi instrumen penyampaian pesan dan tujuan yang hendak dicapai. Salah satu tujuan seseorang menulis autobiografi adalah agar pembaca dapat mengenal dirinya dengan lebih baik, melalui berbagai peristiwa dan kisah inspiratifnya. Tidak jarang, autobiografi juga digunakan sebagai alat untuk membentuk citra yang baik dalam kehidupan masyarakat.

2. Detail

Faktor penting yang kedua dalam menulis autobiografi yaitu detail. Artinya, penulis harus menjelaskan berbagai rangkaian peristiwa secara mendalam dan terperinci. Selanjutnya, tulisan tersebut disusun secara sistematis (berurutan sesuai waktu kejadian), logis, dan konsisten.

Memasukkan detail-detail khusus mengenai kejadian atau insiden, waktu, tempat, lokasi, dan orang-orang terdekat yang membuat kisah tersebut menjadi lebih bernyawa dan atraktif. Menambahkan detail juga berguna agar pembaca autobiografi dapat mencerna dan menghayati konteks yang ditulis. Jadi, pembaca seakan-akan hadir dan menyaksikan sendiri kejadian itu.

3. Konsistensi Kronologis

Konsistensi kronologis merupakan salah satu faktor penting yang harus diterapkan dalam autobiografi. Maksudnya, peristiwa yang telah dialami oleh penulis ditulis secara teratur dan berkesinambungan, dimulai dari periode awal kehidupan, masa remaja, dewasa, hingga usia saat ini.

Apabila sebuah autobiografi tidak disusun secara konsisten sesuai urutan waktu kejadian, pembaca akan merasa kesulitan dan kebingungan dalam mengikuti alur ceritanya. Oleh karena itu, konsistensi kronologis menjadi bagian penting karena pembaca bisa melihat kepribadan dan perkembangan karakter penulis lewat renteran peristiwa yang terjadi.

4. Gaya Penulisan

Faktor penting dalam autobiografi yang keempat adalah gaya penulisan. Ciri khas dan keistimewaan seorang penulis dapat tecermin dari gaya penulisan yang diterapkan. Gaya penulisan yang baik dan sesuai kaidah yang berlaku menjadikan autobiografi lebih impresif, mudah dimengerti, serta mudah dikenali oleh pembaca.

Terdapat beberapa gaya penulisan yang bisa diadopsi ketika menulis autobiografi, antara lain naratif, deskriptif, argumentatif, dan ekspositoris. Namun pada umumnya, penulis autobiografi memakai gaya penulisan naratif atau deskriptif. Berikut penjelasannya.

Gaya naratif

Gaya naratif merupakan gaya penulisan yang dipakai untuk menyampaikan cerita atau peristiwa sesuai urutan waktu (kronologis) yang akurat. Gaya penulisan ini digunakan oleh penulis autobiografi dalam menggambarkan suasana, latar, dan alur peristiwa. Selain itu, gaya naratif juga digunakan untuk memperlihatkan pengembangan karakter dan perilaku penulis.

Gaya deskriptif

Jenis gaya penulisan yang sering digunakan dalam autobiografi selain gaya naratif adalah gaya deskriptif. Gaya penulisan ini diaplikasikan untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian secara detail dan mendalam. Salah satu alasan penulis memakai gaya ini agar para pembaca dapat mencitrakan topik yang dibahas secara jelas dan nyata.

Di samping berbagai jenis gaya penulisan di atas, kita tidak boleh melupakan aspek-aspek penting lainnya, seperti pemilihan kata (diksi), struktur kalimat dan paragraf, dan penggunaan tanda baca. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, penulis bisa meningkatkan keterbacaan dan menghindari interpretasi yang keliru dari pembaca.

5. Fokus pada Peristiwa Penting

8 Faktor Penting dalam Autobiografi, Penulis Wajib Tahu!

Faktor penting dalam autobiografi selajutnya yaitu fokus pada peristiwa yang dianggap penting dan bermakna. Dalam menulis autobiografi, penulis tidak perlu menceritakan semua detail kecil yang pernah terjadi dalam hidupnya. Cukup memilih momen-momen yang berkesan atau berpengaruh besar yang menjadikannya pribadi hari ini.

Misalnya, momen ketika berhasil masuk ke perguruan tinggi atau universitas yang selama ini diidamkan. Penulis bisa menceritakan momen itu ke dalam autobiografimu, mulai dari proses persiapan, memilih jurusan, pendaftaran, hingga usaha-usaha apa saja yang dilakukan. Selain itu, penulis juga bisa menyebarkan tips/cara menentukan tempat kuliah dan program studi yang sesuai kemauan serta keterampilan yang dimiliki.

Tidak jarang pula ada penulis autobiografi yang menceritakan momen saat ia berhasil keluar dari masa keterpurukan, depresi, atau rasa cemas yang selama ini membelenggu hidupnya. Beberapa momen atau peristiwa tersebut dapat mengundang perhatian dan simpati para pembaca autobiografi.

6. Emosi

Emosi merupakan faktor penting dalam autobiografi karena bisa menghasilkan cerita menjadi lebih hidup. Emosi yang dicurahkan tersebut dapat mengakomodasi pembaca untuk memahami kondisi dan situasi yang penulis alami. Dengan demikian, pembaca seolah-olah ikut merasakan dan mengalaminya.

Cara menambahkan emosi ke dalam autobiografi kurang lebih sama dengan karya tulis lainnya. Sebagian caranya yakni memilih kata kerja dan kata sifat yang benar, menggunakan metafora/perumpamaan, serta menyertakan bahasa sensorik (kata-kata yang berhubungan dengan kelima indra). Cara lainnya adalah dengan menambahkan foto atau ilustrasi yang berkaitan dengan peristiwa yang sedang dibahas.

7. Refleksi

Faktor penting dalam autobiografi berikutnya yaitu refleksi. Secara sederhana, refleksi diartikan sebagai proses merenung dan mempertimbangkan dengan saksama segala peristiwa, tindakan, perilaku, atau pengalaman yang terjadi di masa lampau.

Maka dari itu, penulis autobiografi harus bisa melakukan refleksi terkait berbagai kejadian penting dan memberikan dampak yang luar biasa terhadap kehidupannya. Penulis juga dapat menyampaikan segala pelajaran yang telah membentuk kepribadian dan sikapnya hari ini dari peristiwa-peristiwa tersebut.

8. Tujuan dan Pesan

Sebuah karya tidak lengkap jika tidak mengandung tujuan dan pesan di dalamnya, demikian pula dengan autobiografi. Penulis sebaiknya menentukan tujuan pokok sekaligus pesan yang ingin diutarakan dari autobiografinya.

Terdapat beberapa faktor pendorong seseorang menulis autobiografi, misalnya hanya ingin berbagi kisah hidup, memberi inspirasi dan motivasi, atau untuk membentuk citra pribadi. Penulis juga harus memastikan bahwa pesan dalam autobiografinya tertuang dengan jelas dan dimengerti oleh pembaca.

Nah, itu dia delapan faktor penting dalam autobiografi yang wajib diketahui oleh penulis. Melalui faktor-faktor tersebut, kamu dapat memulai menulis perjalanan hidupmu dengan cermat dan akurat. Jangan lupa untuk terus berlatih menulis dan memperbaiki diri, ya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn