Pernah baca novel yang bikin kamu bingung siapa yang lagi cerita, atau tiba-tiba ganti sudut pandang tanpa penjelasan? Nah, hal kayak gini sering bikin pembaca kehilangan arah dan akhirnya malas lanjut baca. Padahal memilih dan konsisten dengan sudut pandang adalah kunci agar cerita mengalir jelas dan enak diikuti.
Dalam dunia fiksi, sudut pandang dalam novel bukan cuma soal siapa yang bercerita, tapi juga bagaimana pembaca diajak masuk ke dalam dunia tokoh-tokohnya. Pilihan sudut pandang yang tepat bisa membuat cerita terasa lebih dekat, emosional, dan menyatu dengan pembaca.
Daftar isi
TogglePahami Sudut Pandang dalam Novel Biar Ceritamu Enggak Bikin Pembaca Bingung
Makanya, sebelum mulai menulis atau mengembangkan cerita, penting banget buat ngerti jenis-jenis sudut pandang dalam novel dan efeknya ke alur dan emosi. Jangan sampai cerita yang sebenarnya bagus jadi gagal tersampaikan hanya karena sudut pandangnya berantakan. Yuk, pahami lebih dalam soal sudut pandang biar cerita kamu makin kuat dan enggak bikin pembaca bingung!
Artikel yang sesuai:
Apa Itu Sudut Pandang?
Sudut pandang merupakan posisi atau perspektif dari mana sebuah cerita disampaikan kepada pembaca. Bisa dibilang, ini adalah kamera yang digunakan pembaca untuk melihat dunia dalam cerita, apakah dari mata tokoh utama, orang ketiga, atau bahkan dari sudut pandang serba tahu.
Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam bukunya Teori Pengkajian Fiksi, sudut pandang adalah strategi, teknik, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan cerita. Dengan kata lain, sudut pandang menentukan posisi narator dalam menyampaikan cerita. Dari pilihan sudut pandang inilah pembaca akan mengetahui sejauh mana informasi disampaikan, serta bagaimana mereka merasakan dan menilai peristiwa dalam cerita.
Pentingnya sudut pandang dalam novel terletak pada kemampuannya mengarahkan cara pembaca memahami cerita. Dengan sudut pandang yang tepat, penulis bisa mengendalikan informasi apa saja yang dibagikan, membangun ketegangan, serta menciptakan kedekatan emosional antara pembaca dan tokoh.
Jenis-Jenis Sudut Pandang
Ada beberapa jenis sudut pandang yang biasa digunakan dalam penulisan novel, masing-masing dengan cara penyampaian dan efek yang berbeda. Memahami perbedaan ini penting supaya kamu bisa memilih sudut pandang yang paling cocok untuk ceritamu.
1. Sudut pandang persona ketiga
Sudut pandang persona ketiga atau orang ketiga adalah sudut pandang dalam novel yang di mana cerita disampaikan menggunakan kata ganti dia, mereka, atau nama tokoh. Narator dalam sudut pandang ini tidak terlibat langsung dalam cerita, melainkan bertindak sebagai pengamat yang menyampaikan kejadian dari luar. Sudut pandang ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu orang ketiga terbatas, dan orang ketiga serba tahu.
1. Orang ketiga terbatas
Sudut pandang orang ketiga terbatas adalah jenis sudut pandang dalam novel yang di mana narator menceritakan cerita dari luar, menggunakan kata ganti seperti dia, mereka, atau nama tokoh, tapi hanya terbatas pada satu tokoh saja. Artinya meskipun narator berada di luar cerita, ia hanya tahu apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dilihat oleh satu karakter.
Dia berdiri di depan pintu rumah itu, menatap gagang yang berkarat dengan ragu. Jantungnya berdebar keras, dan tangannya sedikit gemetar saat hendak menyentuhnya. Dia mencoba meyakinkan diri bahwa suara langkah di dalam rumah hanyalah bayangannya sendiri, tapi rasa takut terus merayap di dadanya.
2. Orang ketiga serba tahu
Sudut pandang orang ketiga serba tahu merupakan sudut pandang dalam novel yang di mana narator mengetahui segala hal tentang semua tokoh dalam cerita, mulai dari pikiran, perasaan, hingga latar belakang mereka. Narator dalam sudut pandang ini tidak terbatas pada satu tokoh saja, dan bisa melompat dari satu karakter ke karakter lain, atau bahkan menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui oleh tokoh mana pun dalam cerita.
Dina menatap langit dengan senyum tipis, merasa tenang untuk pertama kalinya setelah seminggu penuh tekanan. Ia tidak tahu bahwa di dalam rumah, Raka sedang berdebat sengit dengan ayahnya, mencoba menjelaskan alasan di balik keputusannya pindah ke luar kota. Di sisi lain, ibu mereka hanya duduk diam di dapur, menyembunyikan kekhawatirannya.
2. Sudut pandang persona pertama
Sudut pandang persona pertama adalah sudut pandang dalam novel di mana cerita disampaikan langsung oleh tokoh utama atau tokoh tertentu dalam cerita menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam sudut pandang ini, narator adalah bagian dari cerita dan menceritakan peristiwa berdasarkan pengalaman, pikiran, dan perasaannya sendiri. Sudut pandang ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu persona pertama tokoh utama, dan persona pertama tokoh tambahan.
1. Persona pertama tokoh utama
Kalau kamu menggunakan sudut pandang orang pertama di mana aku adalah tokoh utama, artinya si narator adalah pusat dari cerita itu sendiri. Semua kejadian dalam cerita diceritakan dari sudut pandang si aku yang mengalami langsung peristiwa tersebut.
Aku tak pernah membayangkan hidupku akan berubah secepat ini. Kemarin aku masih duduk di bangku kuliah, mengeluh soal tugas dan kopi keasinan. Hari ini, aku berdiri di depan ruangan sempit ini, ditawari pekerjaan yang bisa mengubah segalanya.
2. Persona pertama tokoh tambahan
Tokoh aku pada sudut pandang ini bukan pusat utama cerita, tapi berperan sebagai pengamat atau pendamping. Tokoh aku tetap menceritakan peristiwa dalam cerita, tapi fokus utamanya adalah tokoh lain.
Aku pertama kali bertemu Raka di ruang kelas yang sunyi. Dia duduk di pojok, menatap jendela seperti tak peduli dunia. Ada sesuatu dalam caranya diam yang membuatku penasaran, seolah dia menyimpan ribuan rahasia di balik tatapannya yang kosong.
3. Sudut pandang persona kedua
Sudut pandang orang kedua merupakan sudut pandang dalam novel yang menggunakan kata ganti kamu atau kau sebagai tokoh utama dalam cerita. Dalam pendekatan ini, narator seolah-olah sedang berbicara langsung kepada pembaca dan menempatkan mereka sebagai karakter dalam cerita.
Kamu melangkah perlahan menyusuri gang sempit itu, dengan napas tertahan dan tangan berkeringat. Suara di belakangmu semakin dekat, tapi kamu tak berani menoleh. Dalam hati, kamu bertanya-tanya, kenapa kamu ke tempat ini sendirian?
4. Sudut pandang campuran
Sudut pandang campuran merupakan gabungan dari beberapa jenis sudut pandang dalam satu cerita, misalnya perpaduan antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga, atau antara sudut pandang orang tiga terbatas dengan orang ketiga serba tahu. Teknik ini memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi cerita dari berbagai sudut pandang sekaligus, memberikan sudut pandang yang lebih luas dan mendalam.
Memahami sudut pandang dalam novel bukan hanya soal teknis, tapi juga soal bagaimana kamu mengajak pembaca untuk merasakan dan memahami ceritamu. Dengan memilih sudut pandang yang tepat dan konsisten, kamu bisa mengendalikan alur cerita, membangun kedekatan emosional, serta membuat pembaca tetap tertarik dengan ceritamu.
Jadi, jangan ragu untuk bereksperimen dan pelajari setiap jenis sudut pandang yang ada. Ingat, sudut pandang adalah salah satu alat penting yang bisa membuat ceritamu lebih hidup dan kuat. Dengan begitu, cerita yang kamu tulis enggak hanya menarik untuk dibaca, tapi juga mudah dipahami dan meninggalkan kesan mendalam bagi pembaca.