Dalam pembuatan sebuah karya non fiksi, tidak sedikit penulis yang mencantumkan pendapat dari tulisan orang lain, dan biasanya hal tersebut dilakukan penulis dengan menggunakan cara kutipan. Kutipan sendiri merupakan kalimat pinjaman dari seorang penulis terdahulu yang bisa penulis dapatkan dari buku, jurnal, majalah, sosial media, dan yang lainnya.
Kutipan ini biasanya disisipkan pada isi dari sebuah buku, esai, ataupun majalah, dan digunakan penulis untuk memperkuat pendapat dan kebenaran teori dalam pembahasannya tersebut. Oleh karena itu, dalam penggunaanya kutipan ini harus dituliskan sumbernya dan sumber kutipan tersebut nantinya akan tertulis di daftar pustaka.
Daftar isi
TogglePenggunaan Kutipan Langsung dan Tidak Langsung dalam Buku Non Fiksi Populer
Kutipan sendiri memiliki dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kedua kutipan tersebut tentunya memiliki perbedaan dan cirinya masing-masing. Oleh karena itu, pada artikel kali ini akan dibahas mulai dari pengertian, hingga contoh penggunaan kutipan langsung dan tidak langsung. Untuk itu, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa kutipan terdiri dari kutipan langsung dan tidak langsung. Berikut pengertian dari kedua kutipan tersebut.
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah suatu teknik penggunaan kutipan yang dilakukan oleh penulis dengan cara menyalin kalimat dari sumber asli tanpa mengubahnya terlebih dahulu atau dengan kata lain, kutipan langsung ini isinya sama persis dengan sumber aslinya. Kutipan langsung dipakai ketika penulis merasa bahwa pernyataan dari sumber asli tidak memerlukan perubahan lagi karena sudah sangat jelas.
Kutipan langsung sendiri memiliki dua jenis, yaitu kutipan langsung panjang yang terdiri dari minimal 40 kata dan kutipan langsung pendek yang kurang dari 40 kata. Kutipan langsung ini biasanya digunakan untuk memperkuat kebenaran teori dalam suatu buku atau karya ilmiah lainnya.
b. Kutipan tidak langsung
Berbeda dengan kutipan langsung, kutipan tidak langsung sendiri adalah teknik penggunaan kutipan yang dilakukan oleh penulis dengan cara mengubah atau meringkas isi kutipan dengan menggunakan kalimat penulis sendiri, tetapi makna asli dari kutipan aslinya tidak berubah.
Kutipan tidak langsung ini memiliki tujuan untuk menjelaskan atau menyederhanakan ide yang disampaikan oleh sumber asli agar lebih mudah dipahami dan sesuai dengan tulisan yang dibuat penulis. Dalam penulisannya, kutipan tidak langsung ini tetap harus disebutkan sumber aslinya supaya terhindar dari plagiarisme.
Fungsi Kutipan
Setelah mengetahui pengertian kutipan langsung dan tidak langsung, berikut merupakan fungsi dari kutipan itu sendiri. Fungsi dari kutipan yaitu sebagai berikut:
- Kutipan dapat digunakan sebagai bukti penguat dari pendapat atau argumen penulis. Oleh karena itu, buku atau karya lainnya yang dibuat kredibilitasnya dapat meningkat.
- Dapat mencegah penulis dari kegiatan plagiarisme. Hal tersebut karena kutipan yang dikutip oleh penulis harus dituliskan sumber aslinya.
- Membantu pembaca untuk memahami pemikiran atau ide dari penulis kutipan secara lebih mendalam. Hal tersebut karena sumber asli dari kutipan termuat dalam teks bacaannya.
- Sebagai tambahan informasi atau penjelasan mengenai suatu hal yang dibahas. Hal tersebut menjadikan kutipan dapat menjelaskan pengertian suatu hal yang memerlukan klarifikasi.
Ciri – Ciri Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
Berikut uraian mengenai ciri – ciri dari kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, diantaranya yaitu:
a. Kutipan langsung
Adapun ciri dari kutipan langsung yaitu sebagai berikut:
- Teks atau kalimat yang dikutip tidak memiliki perubahan dari sumber aslinya. Jadi teks tersebut disalin secara langsung atau copy paste.
- Ketika ada bagian dari kutipan yang dihilangkan karena alasan tertentu, maka akan terdapat 3 titik berspasi […].
- Sumber dari kutipan langsung ini harus dituliskan menggunakan sistem APA, MLA, ataupun sistem yang lainnya.
- Dalam penulisannya, kutipan langsung ini diawali dan juga diakhiri dengan tanda kutip (” “).
b. Kutipan tidak langsung
Sedangkan untuk ciri dari kutipan tidak langsung yaitu sebagai berikut:
- Teks atau kalimat yang dikutip mengalami perubahan, sehingga berbeda dengan teks atau kalimat aslinya. Meski diubah, namun makna dari kalimat tetap sama.
- Gaya bahasa penulisannya dapat disesuaikan dengan pemahaman penulis sendiri.
- Jika kutipan tidak langsung ini berada di dalam penelitian, maka nomor kutipan dapat dimasukkan di akhir kalimat dan kemudian sumbernya akan dituliskan pada catatan kaki (footnote).
- Dalam penulisannya, kutipan tidak langsung ini tidak perlu diawali dan juga diakhiri dengan tanda kutip (” “).
Perbedaan dari Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
Dari pengertian dan ciri-ciri mengenai kutipan langsung dan tidak langsung yang telah disebutkan di atas, berikut uraian mengenai perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung yang perlu diketahui.
1. Hasil kutipan
Perbedaan pertama dari ke dua kutipan ini yaitu pada hasil kutipannya. Pada kutipan langsung, hasil kutipan tidak memiliki perubahan dari sumber aslinya. Sedangkan pada kutipan tidak langsung, hasil kutipan memiliki perubahan atau berbeda dengan sumber aslinya, tetapi maknanya tidak berubah.
2. Cara penggunaan kutipan
Kutipan langsung biasanya digunakan ketika penulis merasa bahwa pernyataan atau kalimat dari sumber asli sudah benar-benar jelas dan tidak memerlukan perubahan lagi. Sedangkan kutipan tidak langsung, biasanya digunakan apabila penulis ingin meringkas pernyataan atau kalimat dari sumber asli dengan lebih sederhana atau lebih mudah dimengerti.
3. Struktur penulisan kutipan
Dalam penulisannya, kutipan langsung harus disertai dengan tanda kutip (” “). Sedangkan pada kutipan tidak langsung, tidak harus disertai dengan tanda kutip.
4. Panjangnya kutipan
Penulisan kutipan langsung biasanya tidak terlalu panjang, kecuali jika kutipan panjang yang lebih dari 40 kata. Sedangkan, kutipan tidak langsung kutipannya tergantung dari bagaimana penulis menyampaikan kembali informasi dari sumber tersebut, sehingga kutipan tidak langsung ini dapat lebih panjang atau lebih singkat.
5. Konteks penggunaan kutipan
Perbedaan selanjutnya yaitu dilihat dari konteks penggunaanya. Kutipan langsung sendiri biasanya digunakan untuk hal yang memerlukan akurasi penting. Sedangkan, kutipan tidak langsung digunakan lebih fleksibel dan biasanya digunakan dalam tulisan yang berfokus pada penjelasan.
Aturan Dasar dalam Pembuatan Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
Terdapat beberapa ketentuan dasar dalam membuat kutipan, yaitu sebagai berikut:
1. Teknik menuliskan nama sumber
Penulisan nama sumber kutipan dapat ditulis dengan cara menuliskan nama terakhir dari penulis sumber aslinya. Dalam penulisannya, dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu sebagai berikut:
Misalnya, kutipan berasal dari buku yang ditulis oleh Cahyono yang terbit pada tahun 2003, dan sumber kutipannya berada pada halaman 15. Jadi, nama sumbernya dapat dituliskan seperti berikut:
Cahyono (2003)
Cahyono (2003: 15)
(Cahyono, 2003)
(Cahyono, 2003: 15)
2. Cara meletakkan nama sumber
Nama sumber dapat diletakkan di depan ataupun di akhir kalimat. Contohnya seperti:
Tjitrosoepomo (2018) menyatakan bahwa “daging daun adalah bagian daun yang berada di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun”.” atau “daging daun adalah bagian daun yang berada di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun,” Tjitrosoepomo (2018).
3. Menulis kutipan yang berasal dari lebih satu sumber
Menulis kutipan yang berasal dari lebih satu sumber dapat dilakukan dengan cara seagai berikut:
a. Apabila kutipan berasal dari dua sumber penulis, maka dalam penulisannya diperlukan tanda penghubung dan (&). Contohnya seperti:
(Lingga & Marsono, 2013) atau Lingga & Marsono (2013).
b. Apabila kutipan berasal dari lebih dua sumber, maka penulisannya cukup dengan menuliskan nama sumber pertama saja kemudian diikuti dengan kata et al. Contohnya seperti:
Haryanto et al.
Contoh Penggunaan Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
Contoh dari penggunaan kedua kutipan tersebut yaitu sebagi berikut:
1. Contoh kutipan langsung
Contoh dari penggunaan kutipan langsung yaitu sebagai berikut:
a. Contoh kutipan langsung panjang:
Tjitrosoepomo (2018: 98) menyatakan bahwa, “ Akar nafas (pneumatophora) yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga mucul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tanaman. Akar ini memiliki banyak liang-liang atau celah-celah (pneumatodha) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan, karena tumbuhan ini biasanya hidup di tempat-tempat yang ada dalam tanah sangat kekurangan oksigen, misalnya pada bogem (Sonneratia) dan kayu api (Avicennia).”
b. Contoh kutipan langsung pendek:
Menurut Tjitrosoepomo (2018: 124), “ Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), sedang lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora).”
2. Contoh kutipan tidak langsung
Contoh dari kutipan tidak langsung yaitu sebagai berikut:
Menurut Tjitrosoepomo (2018: 124), definisi dari tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) yaitu tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja, sedangkan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora) yaitu tumbuhan yang menghasilkan banyak bunga.
Demikian lah penjelasan seputar kutipan langsung dan tidak langsung hingga contoh dari penggunaanya. Semoga penjelasan yang ada pada artikel ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi setiap orang yang memerlukan informasi mengenai kutipan langsung dan tidak langsung tersebut.