Naskah yang sudah selesai ditulis bukan berarti sudah siap untuk diterbitkan. Diperlukan sentuhan akhir berupa revisi naskah untuk mematangkan naskah agar benar-benar siap untuk diterbitkan dan dibaca oleh banyak pasang mata.
Di sinilah pentingnya bagi seorang penulis untuk memahami bagaimana tips merevisi naskah buku yang efektif agar naskahnya lebih rapi dan berkualitas sehingga layak diterbitkan.
Daftar isi
ToggleTips Merevisi Naskah Buku agar Lebih Rapi dan Siap Diterbitkan
Jika kamu seorang penulis pemula yang masih bingung bagaimana tips merevisi naskah buku yang efektif agar siap diterbitkan, artikel kali ini akan sangat pas untuk kamu simak sampai akhir. Berikut ini penjelasan selengkapnya!
Artikel yang sesuai:
1. Istirahatkan Naskah Sejenak
Tips merevisi naskah buku yang pertama ialah menyimpan atau mengistirahatkan naskah terlebih dahulu. Berikan jeda waktu sejenak bagi naskah buku untuk bernafas. Setidaknya, beberapa hari sebelum kamu mulai merevisinya.
Mengapa demikian? Mengistirahatkan naskah bertujuan supaya nantinya kamu memiliki sudut pandang baru yang lebih segar. Mengistirahatkan naskah sejenak juga bisa membantumu melihat kekurangan pada naskah secara lebih objektif.
2. Hilangkan Subjektivitas terhadap Naskah
Tips kedua dalam merevisi naskah buku yaitu menghilangkan subjektivitas terhadap naskah. Dalam artian, jauhkan perasaan cinta terhadap naskahmu ketika sedang merevisinya. Ini akan membantumu menemukan kekurangan-kekurangan yang ada pada naskah.
Lupakan bahwa kamu adalah penulis naskah tersebut. Tanamkan dalam diri bahwa kamu adalah seorang pembaca yang sedang menikmati sebuah bacaan dan menilai isi di dalamnya dari berbagai aspek. Mulai dari penulisan ejaan, tata bahasa, struktur kalimat, alur, klimaks, penokohan, hingga gaya bahasa.
3. Periksa Penulisan Ejaan, Tanda Baca, dan Tata Bahasa
Selanjutnya, tips merevisi naskah buku secara efektif ialah memeriksa penulisan ejaan, tanda baca, dan tata bahasa terlebih dahulu. Bacalah ulang naskah secara perlahan agar tidak ada kesalahan penulisan yang kamu lewatkan.
Banyak typo atau kesalahan penulisan bisa menandakan bahwa naskah terkesan kurang profesional. Di samping itu, typo yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan naskah menjadi tidak enak dibaca dan mengganggu pandangan.
Dengan kata lain, banyak kesalahan penulisan bisa mengakibatkan berkurangnya keterbacaan naskah. Hal ini tentunya bisa berdampak pada kesulitan bagi pembaca dalam memahami maksud yang ingin disampaikan.
Nah, untuk memudahkan dalam menemukan kesalahan penulisan ejaan, tanda baca, atau tata bahasa, kamu bisa memanfaatkan alat bantu berupa aplikasi untuk mendeteksi kesalahan penulisan pada naskah. Misalnya Grammarly dan Typoonline.
Agar hasilnya lebih meyakinkan, kamu juga bisa lho menggunakan jasa proofreading naskah. Naskahmu akan dibaca ulang secara keseluruhan oleh proofreader profesional dan berpengalaman di bidangnya.
Mereka akan membantumu menemukan sekaligus merevisi bagian-bagian dalam naskah yang masih terdapat kesalahan penulisan. Dengan menggunakan jasa proofreading naskah ini, tentu saja kamu bisa lebih menghemat waktu untuk merevisi naskah dan peluang diterima penerbit juga lebih besar karena naskahmu telah dikoreksi oleh ahlinya.
4. Periksa Kembali Struktur Penulisan
Selain mengecek kesalahan penulisan ejaan, tanda baca, dan tata bahasa, kamu juga perlu memeriksa kembali struktur penulisan saat merevisi naskah apakah sudah tepat atau belum.
Untuk naskah buku fiksi, cek kembali apakah alur sudah logis atau masuk akal, tidak membingungkan, dan tidak terkesan seperti melompat-lompat. Kemudian, periksa juga apakah konflik dan klimaks sudah berada di tempat yang tepat.
Sementara itu untuk naskah buku nonfiksi seperti buku ajar, buku referensi, atau buku self improvement perlu dicek kembali apakah sudah tepat dalam sistematika penulisannya, seperti penulisan bab, subbab, daftar isi, daftar pustaka, dan lain sebagainya.
Kemudian, kamu juga perlu memastikan informasi dan ide yang disampaikan harus tersusun dengan jelas dan logis. Cek kembali apakah topik pada setiap paragraf sudah jelas serta terdapat kalimat pendukung atau penguat untuk ide pokok yang terkandung di dalamnya.
5. Cek Kembali Gaya Penulisan
Tips merevisi naskah buku berikutnya ialah jangan lupa untuk mengecek kembali gaya penulisan. Pastikan kamu sudah menggunakan gaya penulisan yang sesuai dengan target pembaca dan tujuan penulisan naskah bukumu. Gunakanlah gaya penulisan tersebut secara konsisten agar pembaca tidak merasa bingung dengan apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan.
Misalnya saja, untuk target pembaca kalangan remaja, gaya penulisan non formal atau santai akan lebih cocok digunakan agar informasi yang disampaikan lebih mudah mereka pahami.
Berbeda dengan jika target pembacamu adalah kalangan orang tua atau akademisi, maka menggunakan gaya bahasa formal dan baku tentu menjadi pilihan yang tepat. Selain terkesan lebih sopan, bahasa yang formal juga lebih sesuai dengan usia dan profesi mereka.
6. Cek Kembali Referensi beserta Data dan Fakta yang Digunakan
Jika kamu menulis naskah buku nonfiksi, tentu tidak terlepas dari menyertakan data, fakta, atau referensi untuk memperkuat informasi di dalamnya. Maka dari itu, salah satu aspek yang juga perlu dicek kembali saat merevisi naskah buku ialah kevalidan dan keakuratan data, fakta, serta referensi yang kamu gunakan.
Pastikan bahwa sumber referensi yang digunakan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan demikian, kredibilitas naskah buku yang kamu tulis akan diakui dan bisa berpeluang besar diterima oleh penerbit.
7. Meminta Feedback atau Timbal Balik dari Orang Lain
Tips merevisi naskah buku lainnya yang bisa kamu terapkan yaitu meminta feedback atau timbal balik dari orang lain untuk menilai naskahmu.
Kamu bisa meminta saran, pendapat, atau kritik untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki agar bisa meningkatkan kualitas naskahmu. Misalnya saja, meminta saran kepada rekan sesama penulis, sahabat, keluarga, atau menggunakan jasa beta reader.
Mereka bisa membantumu menemukan kesalahan yang luput dari perhatian. Selain itu, kritik yang disampaikan juga bisa membangun kualitas naskahmu menjadi lebih baik.
8. Catat Poin-Poin yang Perlu Direvisi
Tips merevisi naskah buku selanjutnya yaitu mencatat poin-poin yang perlu direvisi. Ini akan membantu memudahkanmu dalam merevisi naskah buku, sekaligus bisa kamu buka sewaktu-waktu saat perlu merevisi naskahmu kembali di masa mendatang.
Dengan kata lain, catatan poin-poin yang perlu direvisi bisa menjadi rekam jejak perjalananmu dalam merevisi naskah. Hal ini tentu akan memudahkanmu dalam menemukan kesalahan yang sering dilakukan sehingga bisa kamu jadikan bahan evaluasi untuk perbaikan naskahmu di kemudian hari.
9. Pangkas Kalimat atau Paragraf yang Terkesan Bertele-tele
Tips berikutnya yang bisa kamu terapkan saat merevisi naskah yaitu memangkas kalimat dan paragraf yang terlalu panjang atau bertele-tele. Tujuannya agar kalimat menjadi lebih jelas sehingga pesannya mudah tersampaikan atau dipahami. Selain itu, hindari pula mengulangi kalimat yang tidak bermakna karena bisa menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif.
10. Pertimbangkan untuk Mencetak Naskah
Tips selanjutnya, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mencetak naskah saat hendak merevisinya. Mencetak naskah buku bisa mempermudahmu untuk menandai poin-poin yang perlu direvisi secara langsung.
11. Baca Kembali dengan Suara Keras dan Lantang
Tips merevisi naskah yang bisa kamu terapkan berikutnya adalah membaca kembali naskah dengan suara keras dan lantang. Membaca dengan suara keras bisa membantumu menemukan aliran kalimat yang masih terasa janggal atau kurang terdengar enak saat dibaca.
Selain itu, kamu juga akan lebih mudah dalam mendeteksi masalah alur, kesalahan penulisan ejaan, tanda baca, maupun tata bahasa saat membaca naskah dengan suara keras.
12. Revisi Jangan Hanya Sekali
Tips merevisi naskah buku yang terakhir perlu kamu aplikasikan yaitu tidak merevisi hanya sekali. Revisi naskah perlu dilakukan berulang kali untuk memastikannya betul-betul sudah matang dan siap diterbitkan.
Maka dari itu, buatlah beberapa draft untuk setiap tahapan revisi. Merevisi beberapa kali membantumu menciptakan naskah yang sempurna dan berpotensi tinggi dilirik oleh penerbit.
Nah, demikianlah berbagai tips merevisi naskah buku yang bisa kamu terapkan baik untuk buku fiksi maupun buku nonfiksi. Merevisi naskah buku memang bukan merupakan pekerjaan yang mudah dan perlu beberapa kali dilakukan agar naskah buku benar-benar sudah siap untuk diterbitkan.
Jika kamu seorang penulis pemula yang saat ini tengah mempersiapkan naskah untuk diterbitkan, jangan lupa merevisinya terlebih dahulu sebelum mengirimkannya ke penerbit, ya. Terapkan tips-tips di atas agar proses merevisi naskah bukumu menjadi lebih mudah dan efektif. Selamat mencoba!