Mengenal Jenis-Jenis Tipografi Puisi untuk Bantu Tingkatkan Efek Visual Puisi yang Menarik

Mengenal Jenis-Jenis Tipografi Puisi untuk Bantu Tingkatkan Efek Visual Puisi yang Menarik

Menulis puisi tidak sekadar seni dalam memainkan emosi dan perasaan lewat kata. Menulis puisi juga tentang seni dalam memvisualisasikan makna yang hendak penyair sampaikan.

Melalui pemahaman yang kuat tentang jenis-jenis tipografi puisi, kamu tidak hanya mampu memikat hati pembaca lewat kata, tetapi juga penampilan visualnya yang unik dan menarik.

Mengenal Jenis-Jenis Tipografi Puisi untuk Bantu Tingkatkan Efek Visual Puisi yang Menarik

Lalu, apa saja sih jenis-jenis tipografi dalam puisi? Nah, pada artikel kali ini kita akan mempelajarinya lebih lanjut. Jika kamu tertarik atau hendak menulis puisi, pembahasan kali ini tidak boleh kamu lewatkan sampai akhir!

Apa Itu Tipografi Puisi?

Menurut KBBI, tipografi berarti ilmu cetak atau seni percetakan. Ini menunjukkan bahwa tipografi berkaitan dengan efek visual tertentu. Dengan demikian, tipografi puisi merupakan seni dalam mengatur efek visual teks puisi yang menyangkut pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, hingga tata letak teks.

Pengaturan efek visual sedemikian rupa ini bertujuan untuk menyajikan puisi dengan visual yang menarik dan unik. Di samping itu juga agar makna yang terkandung di dalam puisi bisa tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Tipografi juga menjadi salah satu unsur fisik dalam puisi guna mencapai aspek estetika. Penggunaan tipografi juga menjadi ruang bagi para penyair untuk berkreasi tanpa terbatas dalam menyajikan puisi dengan tampilan visual yang menarik. Misalnya berbentuk zig-zag, menyerupai pola tertentu, dan lain-lain.

Alasan Kenapa Memilih Jenis Tipografi Puisi yang Tepat Itu Penting

Menciptakan puisi yang kuat dan berkesan di benak pembaca tentu tidak hanya melalui penggunaan diksi yang menawan saja, aspek visual atau tipografi puisi juga memegang peranan penting dalam memperkuat emosi, makna, pesan, dan kesan yang terkandung di dalamnya. Beberapa elemen tipografi yang bisa digunakan antara lain:

  • Penggunaan jenis huruf
  • Penentuan ukuran huruf
  • Penataan spasi dan tata letak

Elemen-elemen di atas berkontribusi penting dalam meningkatkan pengalaman pembaca dan memperkaya penafsiran makna dalam puisi. Jika kata-kata atau diksi merupakan bahasa tulis, maka tipografi adalah bahasa visual yang bisa merepresentasikan makna puisi. Dengan demikian, memilih jenis tipografi puisi yang tepat sangatlah penting untuk memvisualisasikan makna puisi dengan baik.

Tidak hanya itu, tipografi puisi juga menjadi aspek yang penting diperhatikan untuk tujuan sebagai berikut:

  • Mencapai efek visual yang estetik
  • Mengkomunikasikan pesan dengan jelas
  • Membuat puisi menjadi lebih bernyawa
  • Menciptakan harmoni
  • Meningkatkan readability (keterbacaan) melalui pengaturan visual teks seperti bentuk baris, spasi, kata-kata, hingga tata letak teks puisi
  • Mencerminkan suasana dan tema puisi

Sebagai contoh, puisi yang bertema kesunyian atau kesepian perlu menyediakan banyak ruang kosong di halaman untuk mewakili perasaan dan suasana sepi yang penyair sampaikan. Sementara itu, puisi yang bertema kebahagiaan bisa divisualisasikan melalui tata letak yang penuh dan dinamis.

Tipografi dalam puisi juga memberikan kesempatan kepada penyair untuk menuangkan kreativitasnya serta berekspresi secara bebas dan mendalam. Meskipun hal ini berarti semakin bebas penyair dalam berekspresi, maka akan semakin sulit pula bagi pembaca untuk bisa memahami makna puisi.

Namun melalui hal tersebut, pembaca akan semakin terdorong dan secara aktif berupaya untuk memahami maksud yang penyair sampaikan melalui puisinya.

Jenis-Jenis Tipografi Puisi

Nah, setelah pahami apa itu tipografi puisi dan alasan mengapa memilih jenis tipografi yang tepat itu penting, berikut ini kami bahas jenis-jenis tipografi puisi yang perlu kamu ketahui:

1. Tipografi konvensional

Jenis tipografi puisi yang pertama ialah tipografi konvensional. Tipografi konvensional merupakan jenis tipografi yang paling umum digunakan baik untuk penulisan puisi tingkat sekolah atau pun untuk kegiatan perlombaan.

Pada umumnya, tipografi konvensional bisa ditulis mulai dari satu bait hingga tiga bait. Yakni, dengan ketentuan sebagai berikut:

  • 1 bait: terdapat 4 baris per bait
  • 2 bait: terdapat 3-4 baris per bait
  • 3 bait: terdapat 3 baris per bait

Tipografi konvensional ini disusun secara teratur dengan susunan baris yang lurus ke bawah serta terdapat pemisahan yang jelas antara bait satu dengan bait lainnya.

Ciri khas dari tipografi konvensional ialah disusun dengan indentasi rata kiri sehingga memungkinkan pembaca lebih mudah dalam membacanya.

Tampilan puisi yang menggunakan tipografi konvensional juga tidak mencolok. Namun, hal ini tidak mengurangi makna atau pesan yang hendak penyair sampaikan dalam puisinya. Dengan kata lain, tipografi konvensional tetap efektif untuk menyampaikan makna atau pesan dalam puisi secara mendalam.

2. Tipografi visual atau puisi konkret

Jenis-jenis tipografi puisi yang kedua yaitu tipografi visual atau puisi konkret. Pada jenis tipografi puisi ini, penyusunan kata-kata atau teks dalam puisi mengikuti pola atau bentuk tertentu. Yang mana, bentuk yang digunakan merupakan representasi dari tema dan makna atau isi puisi yang ingin penyair sampaikan.

Misalnya saja puisi yang membahas tentang hutan atau alam. Maka, salah satu pola atau bentuk yang bisa digunakan untuk menggambarkan tema tersebut ialah pohon.

Untuk membentuk pola teks puisi agar menyerupai pohon, kamu bisa memvariasikan ukuran huruf, spasi, sampai dengan penempatan kata-kata yang diatur sedemikian rupa sehingga membentuk pola pohon.

3. Tipografi simetris

Jenis-jenis tipografi puisi yang ketiga adalah tipografi simetris. Sesuai dengan namanya, simetris berarti sama atau seimbang. Ini artinya, pada tipografi simetris terdapat keseimbangan antara sisi kanan dan sisi kiri halaman.

Pada tipografi simetris, teks puisi disusun hingga membentuk pola geometris tertentu. Misalnya, segitiga, jajar genjang, belah ketupat, persegi, atau bentuk geometris lainnya yang disusun secara berulang-ulang sampai terbentuk harmonisasi dan keteraturan pola teks puisi.

Tipografi simetris ini cocok digunakan untuk puisi-puisi yang bertemakan keindahan, kedamaian, atau keteraturan hidup. Sesuai pola-pola yang disusun teratur tadi sehingga bisa mewakili isi tema dengan tepat.

Sebagai contoh, puisi disusun membentuk pola belah ketupat mampu menciptakan efek visual yang memanjakan mata dan irama saat teks puisi dibaca. Ini berarti, tipografi mampu memperkuat pengalaman membaca dan menciptakan kesan tersendiri di benak para pembaca.

Tidak hanya karena penggunaan diksinya yang memukau dan menggugah emosi, tetapi juga karena penempatan elemen-elemen visualnya yang unik dan menarik.

4. Tipografi eksperimen

Mengenal Jenis-Jenis Tipografi Puisi untuk Bantu Tingkatkan Efek Visual Puisi yang Menarik

Selain tipografi simetris, ada pula jenis tipografi eksperimen. Yang mana jika menggunakan tipografi eksperimen, penyair diberikan kebebasan dalam menyusun huruf, teks atau kata-kata, maupun bait-bait di halaman.

Berbanding terbalik dengan tipografi simetris, tipografi eksperimen ini bentuknya cenderung tidak beraturan atau berantakan. Namun, bentuknya yang tidak beraturan tersebut justru bisa membangkitkan motivasi atau gairah pembaca untuk berusaha memahami maksud puisi.

Pola atau bentuk yang tidak beraturan dalam tipografi eksperimen disebabkan karena tidak adanya aturan baku. Yang mana, penyair bisa secara bebas mengekspresikan hal-hal berikut:

  • Menggunakan huruf kapital secara tidak biasa
  • Memainkan ukuran huruf
  • Meletakkan susunan kata secara random atau acak (bisa di tengah, menyebar di berbagai sisi, dibuat melingkar, atau dibuat bertingkat)
  • Menggunakan tanda baca yang berlebihan

Tidak adanya aturan baku dalam tipografi eksperimen ini mampu memperkuat makna, emosi, dan perasaan yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisinya.

Sebagai contoh, pola susunan kata yang disusun secara random dan penggunaan huruf kapital yang tidak biasa bisa mewakili isi hati yang penuh dengan kekacauan dan tekanan batin atau pikiran.

Penggunaan tipografi eksperimen banyak dijumpai pada jenis puisi yang berusaha menggabungkan karya seni lukis dengan seni visual atau teater. Yakni, seperti pada karya-karya puisi modern, kontemporer, dan avant-garde.

Apa itu puisi avant-garde? Puisi avant garde ialah puisi-puisi yang menentang dengan batas-batas konvensional dan bersifat eksperimental. Artinya, puisi avant-garde ini menolak aturan-aturan yang ada dalam puisi konvensional atau tradisional.

5. Tipografi fragmentatif

Jenis-jenis tipografi puisi berikutnya yaitu tipografi fragmentatif. Fragmentatif sendiri berarti pemenggalan atau pemisahan. Artinya, dalam tipografi fragmentatif terdapat pemenggalan kata atau baris secara berlebihan dan tersebar di berbagai sisi halaman.

Pemenggalan kata yang dimaksud bisa berupa spasi yang lebar di tengah-tengah teks atau berdiri sendiri untuk memberikan jeda emosi atau kekosongan.

Pola teks yang dibentuk pada tipografi fragmentatif juga cenderung tidak teratur dan berfragmen atau terputus-putus. Hal ini seolah mencerminkan susunan pikiran yang berantakan, kondisi psikologis yang penuh traumatis, tekanan, dan kekacauan.

6. Tipografi seperti prosa

Tipografi seperti prosa juga menjadi salah satu jenis tipografi yang bisa digunakan untuk menambah efek visual tertentu dalam puisi. Yang mana sesuai dengan namanya, tipografi seperti prosa disusun seperti tulisan dalam bentuk paragraf panjang di setiap baitnya.

7. Tipografi pada baris puisi

Terakhir, ada pula tipografi pada baris puisi. Pada tipografi baris puisi, penataan puisi diatur sedemikian rupa mulai dari jenis hurufnya, ukuran huruf, tata letak, dan lain sebagainya. Yang mana, penataan terkait hal- hal tersebut dapat memengaruhi pikiran dan perasaan membaca terhadap makna, pesan, dan kesan puisi secara keseluruhan.

Untuk memahami lebih dalam, berikut ini ketentuan pengaturan elemen-elemen tipografi pada baris puisi:

Menggunakan huruf kecil semua disertai tanda baca

Pada ketentuan pertama ini artinya puisi memiliki pola yang sama. Yang mana, setiap kalimat diawali dengan huruf kecil tanpa ada yang memakai huruf kapital. Agar maksud puisi bisa tersampaikan dengan baik kepada pembaca, penyair bisa menyesuaikannya melalui penggunaan tanda baca yang tepat.

Menggunakan huruf besar di awal kalimat tanpa disertai tanda baca

Pada pola yang kedua ini artinya setiap baris atau pun bait puisi perlu ditulis dengan diawali huruf kapital. Penggunaan huruf kapital merupakan bentuk refleksi dari sikap lantang dan tegas.

Menggunakan huruf besar kecil tanpa disertai tanda baca

Terakhir, tipografi pada baris puisi juga bisa menggunakan pola huruf besar kecil dengan tanda baca. Ini artinya pada awal kata bisa menggunakan huruf besar, lalu di tengah-tengah kata bisa menggunakan huruf kecil maupun besar, tergantung diksi yang dipilih.

Nah, itulah tadi pengertian dan macam-macam atau jenis-jenis tipografi puisi yang perlu kamu pahami, khususnya bagi kamu yang hendak menulis puisi. Dengan memahami hal-hal di atas, puisi yang kamu tulis tidak hanya mampu menggetarkan hati pembaca melalui diksinya saja, tetapi juga melalui tampilan visualnya yang unik dan menarik.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn