Memahami Jenis-Jenis dan Tips Menghindari Plagiarisme dalam Karya Tulis

Memahami Jenis-Jenis dan Tips Menghindari Plagiarisme dalam Karya Tulis

Plagiarisme sering kali menjadi sesuatu yang menakutkan bagi para penulis. Apabila karyanya terdeteksi plagiat, maka reputasi dan kredibilitas seorang penulis bisa dipertaruhkan.

Untuk itulah, memahami tips menghindari plagiarisme dalam karya tulis sangatlah penting bagi seorang penulis. Ini agar menjaga karyamu agar tetap orisinal sehingga reputasi dan kredibilitasmu pun terlindungi.

Memahami Jenis-Jenis dan Tips Menghindari Plagiarisme dalam Karya Tulis

Dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian, jenis-jenis, dan tips menghindari plagiarisme dalam karya yang kamu tulis. Ketahui dan pahami dengan membaca uraian informasi berikut hingga akhir, ya!

Apa Itu Plagiarisme?

Plagiarisme merupakan tindakan menyalin atau mengklaim karya orang lain tanpa seizinnya, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Sedangkan menurut KBBI, plagiarisme berarti penjiplakan yang melanggar hak cipta.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 17 Tahun 2010, plagiat merupakan perbuatan yang secara sengaja maupun tidak sengaja dalam memperoleh kredit atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyertakan sumber secara tepat dan memadai.

Jenis-Jenis Plagiarisme

Sebelum mengetahui tips menghindari plagiarisme dalam karya tulis, jenis-jenis plagiarisme juga tentunya penting untuk kamu ketahui terlebih dahulu.

Jenis-jenis plagiarisme terbagi ke dalam tiga kategori. Yang mana, masing-masing kategori terbagi kembali menjadi beberapa jenis plagiarisme. Berikut ini penjelasan selengkapnya:

Jenis plagiarisme berdasarkan aspek kesengajaan

Jenis plagiarisme yang pertama dikelompokkan berdasarkan aspek kesengajaan atau tidak dalam melakukannya, yang mana terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Plagiarisme tidak sengaja

Plagiarisme tidak sengaja berarti seseorang secara tidak sengaja menggunakan, meminjam, mengutip atau menjiplak sebagian atau seluruh hasil karya karya milik orang lain tanpa mencantumkan sumbernya.

Hal ini pada umumnya dikarenakan kurangnya pengetahuan penulis dalam menuliskan sumber referensi yang ia gunakan.

2. Plagiarisme sengaja

Berikutnya ialah plagiarisme sengaja. Kebalikan dari plagiarisme tidak sengaja, dalam plagiarisme sengaja berarti seseorang secara sadar dan sengaja menggunakan sebagian atau seluruh hasil karya tulis milik orang lain tanpa memberikan kredit kepada penulis aslinya.

Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri

Selain berdasarkan aspek kesengajaan, jenis plagiarisme yang kedua dikelompokkan berdasarkan aspek yang dicuri, terbagi menjadi empat jenis, antara lain:

1. Plagiat kata demi kata

Plagiat kata demi kata berarti menyalin atau mengutip kata demi kata dalam karya tulis orang lain tanpa menyertakan sumber referensi yang digunakan.

2. Plagiat ide

Plagiat ide juga salah satu jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri. Artinya, seseorang secara tidak sengaja maupun sengaja mencuri ide orang lain untuk dijadikan bahan tulisannya.

Meski ide sering kali bisa sama dengan penulis lainnnya karena bersifat abstrak, namun dengan mengembangkannya sendiri, kamu bisa membuat karyamu tetap autentik sesuai ciri khas atau gaya penulisanmu sendiri.

3. Plagiat sumber

Plagiat sumber juga menjadi salah satu jenis plagiat berdasarkan aspek yang dicuri. Dalam artian, seseorang menyalin sebagai atau seluruh teks dalam karya tulis orang lain tanpa menyertakan sumbernya secara lengkap, baik disengaja maupun tidak.

4. Plagiat kepengarangan

Plagiat kepengarangan berarti seseorang mengklaim atau mengakui karya orang lain sebagai karya miliknya. Misalnya, dengan cara mengubah cover buku milik orang lain dengan identitasnya sendiri. Jenis plagiat ini tergolong fatal dan bisa merusak citra seorang penulis.

Jenis plagiarisme berdasarkan pola yang digunakan

Kategori berikutnya ialah jenis plagiarisme berdasarkan pola yang digunakan. Berdasarkan pola yang digunakan, plagiarisme terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Auto plagiarisme

Auto plagiarisme berarti seseorang secara sengaja maupun tidak sengaja menyalin sebagian atau seluruh karya yang sebelumnya ditulis dan dipublikasikannya sendiri tanpa menyertakan sumbernya.

2. Plagiarisme total

Plagiarisme total berarti menggunakan, meminjam, menyalin atau mengutip seluruh hasil karya milik orang lain tanpa mencantumkan sumbernya.

3. Plagiarisme parsial

Parsial berarti sebagian. Dengan demikian, plagiarisme parsial berarti menggunakan, meminjam, menyalin atau mengutip sebagian hasil karya tulis milik orang lain tanpa memberikan kredit kepada penulis aslinya.

4. Plagiarisme antar bahasa

Terakhir, jenis plagiarisme berdasarkan pola yang digunakan yaitu plagiarisme antar bahasa. Artinya, seseorang menggunakan, menyalin sebagian atau seluruh karya tulis berbahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kemudian mengakuinya sebagai karya sendiri.

9 Tips Menghindari Plagiarisme dalam Karya Tulis

Memahami Jenis-Jenis dan Tips Menghindari Plagiarisme dalam Karya Tulis

Plagiarisme merupakan tindakan fatal yang bisa mengakibatkan tercorengnya nama baik dan kredibilitas seorang penulis. Untuk itulah, tips menghindari plagiarisme berikut ini perlu kamu terapkan untuk menjaga karyamu tetap orisinal:

1. Membaca teks sumber referensi sampai benar-benar memahaminya

Pertama, untuk menghindari plagiarisme adalah dengan cara membaca teks sumber referensi sampai kamu benar-benar memahaminya.

Jika demikian, maka akan lebih mudah bagimu untuk menuangkan kembali ide-ide yang sudah kamu serap dari sumber referensi tersebut dengan kata-katamu sendiri sehingga nantinya karyamu tidak terdeteksi plagiat.

2. Melakukan parafrase

Melakukan parafrase kalimat juga bisa menjadi salah satu cara atau tips menghindari plagiarisme yang perlu kamu coba. Apa itu parafrase?

Parafrase berarti menyusun kembali atau merestruktur kalimat dari sumber referensi dengan bahasamu sendiri tanpa mengubah makna sebenarnya dari kalimat tersebut.

Misalnya, kamu bisa mengubah suatu kalimat dari yang mulanya kalimat aktif menjadi kalimat pasif, atau sebaliknya. Serta, mencari sinonim dari kata-kata dalam kalimat yang hendak kamu parafrasekan.

Memparafrase kalimat bisa membantumu menuangkan kembali ide atau gagasan dari sumber referensi dengan penyampaianmu sendiri, sehingga tidak sama persis dengan sumber yang bisa menyebabkannya terdeteksi plagiat.

3. Menggunakan alat cek plagiarisme

Ketiga, tips menghindari plagiarisme juga bisa kamu lakukan dengan cara mengecek karya yang sudah tulis menggunakan alat cek plagiarisme seperti Plagiarism Checker, Turnitin, atau Grammarly.

Alat-alat tersebut bisa membantumu untuk mendeteksi konten plagiat dalam sebuah karya tulis, baik jurnal, artikel, maupun karya ilmiah lainnya.

Untuk itu setelah menyelesaikan tulisanmu, jangan lupa untuk mengeceknya menggunakan alat cek plagiarisme sebelum mempublikasikannya, ya. Ini bertujuan agar memastikannya terbebas dari plagiat. Sebab, plagiarisme juga bisa terjadi tanpa kesengajaan.

4. Membuat sitasi

Membuat sitasi juga menjadi salah satu tips menghindari plagiarisme yang dijamin ampuh. Untuk itu, kamu wajib mencoba tips ini agar karyamu tetap terjaga orisinalitasnya.

Dengan membuat sitasi, kamu berati telah memberikan penghargaan kepada penulis asli atas karya yang ditulisnya, sehingga bisa kamu jadikan referensi untuk memperkuat informasi yang kamu sampaikan dalam karya tulismu.

5. Mencantumkan sumber di daftar pustaka

Berikutnya, jangan lupa cantumkan sumber referensi yang kamu gunakan untuk menyusun karyamu di bagian daftar pustaka. Ini juga sebagai bentuk penghargaan terhadap penulis asli yang telah kamu gunakan karyanya sebagai sumber referensi.

6. Mencari tahu gaya penulisan sendiri

Salah satu hal yang membedakan penulis yang satu dengan penulis lainnya ialah karakter atau gaya penulisannya. Untuk itulah, penting bagimu agar mempelajari gaya penulisanmu sendiri dengan cara mencoba menulis berbagai jenis genre.

Dengan begitu, lambat laun kamu akan menemukan gaya penulisanmu sendiri. Inilah yang bisa menjadi ciri khas tulisanmu dan membantumu hasil karyamu agar terhindar dari plagiarisme.

7. Lakukan sintesis informasi

Tips menghindari plagiarisme selanjutnya adalah melakukan sintesis informasi. Artinya, kamu bisa menambah informasi dari sumber-sumber yang lain sehingga tidak hanya mengacu pada satu sumber saja.

Hal ini bisa membantumu untuk menuliskan tambahan informasi baru dengan menggabungkan informasi yang kamu peroleh dari sumber kredibel lainnya, sehingga karya yang kamu tuliskan pun menjadi lebih lengkap dan bisa terbebas dari plagiarisme.

8. Hindari meng-copy paste tulisan

Menyalin dan menempel tulisan merupakan bentuk nyata dari plagiarisme. Sudah bisa dipastikan karyamu akan terdeteksi plagiat ketika meng-copy paste tulisan orang lain ke dalam karya tulis yang kamu susun.

Untuk itulah, hindari menyalin dan menempel sebagian maupun seluruh teks dari karya tulis milik orang lain. Pastikan kamu mengubah kalimatnya sesuai gaya bahasa dan pemahamanmu sendiri tanpa mengubah makna aslinya terlebih dahulu.

9. Bandingkan dengan naskah asli

Tips terakhir, bandingkanlah karya sudah kamu tulis dengan naskah asli yang kamu jadikan referensi. Pastikan terdapat perbedaan yang signifikan dalam struktur kalimatnya agar nantinya karya yang kamu tulis tidak terdeteksi plagiat, baik kata demi kata, sebagian, maupun seluruhnya.

Plagiarisme merupakan bentuk pelanggaran hak cipta dalam industri kreatif, termasuk industri kepenulisan. Penulis yang profesional tentu tidak akan terlahir dari karya yang ditulis dengan menyalin atau menjiplak karya milik orang lain.

Nah, dengan mengetahui jenis-jenis dan tips menghindari plagiarisme dalam karya tulis di atas tentunya bisa kamu jadikan panduan agar karyamu tetap terjaga orisinalitas dan kredibilitasnya. Semoga membantu dan selamat berkarya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn