Kesalahan Penulis Pemula yang Harus Dihindari dan Cara Mengatasinya

Kesalahan Penulis Pemula yang Harus Dihindari dan Cara Mengatasinya

Dalam memulai suatu bidang tertentu, pastinya kita akan menjadi seorang pemula terlebih dahulu. Begitu pula jika ingin menjadi penulis profesional, kamu akan melalui fase sebagai penulis pemula lebih dulu.

Dalam proses menjadi penulis profesional, berbagai kesalahan penulis pemula yang bisa menghambat kemajuan langkahnya sering kali terjadi.

Kesalahan Penulis Pemula yang Harus Dihindari dan Cara Mengatasinya

Jika kamu seorang penulis pemula yang bercita-cita ingin menjadi penulis profesional, maka sudah seharusnya untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut.

Nah, dalam artikel ini, kamu akan mengetahui berbagai kesalahan penulis pemula yang harus kamu hindari beserta cara mengatasinya. Yuk, simak hingga akhir!

10+ Kesalahan Penulis Pemula

Berikut ini berbagai kesalahan penulis pemula yang umumnya dilakukan dan perlu kamu hindari:

1. Takut memulai atau tidak percaya diri

Pertama, kesalahan penulis pemula sering terjadi dan perlu kamu hindari adalah ketakutan untuk memulai menulis karena merasa tidak percaya diri dengan tulisannya.

Penulis pemula sering kali tidak berani menunjukkan diri dengan mempublish tulisannya ke media sosial yang dimiliki atau pun media-media online.

Padahal, di era digital ini, media sosial merupakan wadah yang tepat untuk mulai membangun personal branding sebagai seorang penulis, atau ahli di bidang lainnya.

Tidak perlu merasa tidak percaya diri karena takut tulisanmu akan dianggap tidak bagus. Sebab, penilaian pribadi mengenai kualitas tulisan sendiri tidaklah selalu benar.

Kamu membutuhkan sudut pandang orang lain untuk menilai tulisanmu. Bisa jadi, tulisan-tulisanmu justru menarik dan menginspirasi di mata banyak pembaca. Maka, tidak ada salahnya mencoba dan memberanikan diri untuk mempublish tulisan-tulisanmu.

2. Takut dikritik

Takut akan kritikan juga menjadi salah satu dari sekian banyaknya kesalahan penulis pemula yang wajib kamu hindari. Menghindari kritikan justru tidak akan membuat dirimu berkembang.

Kritikan-kritikan yang tertuju pada tulisanmu justru bisa kamu jadikan bahan penting untuk perbaikan kualitas karyamu di masa mendatang agar semakin meningkat.

3. Terlalu perfeksionis

Menyajikan karya tulisan yang terbaik memang menjadi keinginan setiap penulis. Namun, menetapkan standar yang terlalu tinggi atau perfeksionis juga tidaklah baik karena justru akan menghambat proses menulismu.

Untuk itulah, penting agar kamu mengetahui kapasitas dirimu sendiri dalam menulis. Ingin tampil berbeda dan punya gaya penulisan yang unik memang perlu.

Akan tetapi, pastikan tidak ada keterpaksaan dalam mencapainya, ya. Sesuaikan dengan kemampuan yang kamu miliki.

Pahami juga bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk tulisan. Pasti akan ada saja kekurangannya di mata pembaca dan juga tidak semua pembaca bisa kamu buat senang dengan tulisanmu.

4. Menulis tergantung mood

Berikutnya, kesalahan penulis pemula yang sering kali terjadi adalah mengandalkan mood dalam menulis. Penulis pemula sering kali menunggu mood yang baik untuk menulis.

Padahal, jika menunggu mood baik tentu membuat menulis menjadi tidak teratur dilakukan. Ujung-ujungnya, naskah yang sedang kamu kerjakan tidak kunjung selesai.

Selain itu, mood yang baik juga bisa kamu ciptakan sendiri. Misalnya, dengan mengubah suasana, mengganti tempat menulis, minum kopi, merapikan meja kerja, mendengarkan musik, dan masih banyak lagi cara lainnya untuk menjaga mood-mu.

5. Malas belajar ilmu kepenulisan

Jika ingin menjadi ahli dalam bidang apapun, belajar yang tekun, giat, dan konsisten adalah kuncinya. Termasuk jika kamu ingin menjadi penulis yang ahli dan profesional, maka ilmu kepenulisan perlu kamu pelajari.

Hal ini sering kali menjadi kesalahan penulis pemula yang merasa berat dalam berproses dan meluangkan waktu untuk belajar ilmu kepenulisan, baik melalui workshop, seminar, maupun kelas online.

Padahal, mengikuti kelas kepenulisan sangat penting untuk meningkatkan pemahaman para penulis pemula seputar dunia kepenulisan.

6. Lebih fokus ke penerbitan daripada naskah

Kesalahan penulis pemula juga sering kali lebih memikirkan penerbitan, alih-alih fokus pada naskah yang sedang ditulisnya. Jika demikian, hal ini bisa menghambat penyelesaian naskahmu.

Jika ingin menerbitkan naskah, tentu saja syarat utamanya adalah kamu perlu memiliki naskah yang sudah selesai. Maka dari itu, fokus pada penyelesaian naskahmu terlebih dahulu, barulah kemudian memikirkan untuk penerbitannya.

7. Tidak rajin membaca

Memiliki kebiasaan membaca akan memudahkan jalanmu untuk menjadi penulis profesional. Bagi penulis pemula, bisa menjadi kesalahan fatal jika tidak rajin membaca.

Selain membuka wawasan dalam berbagai disiplin ilmu, rajin membaca sangat bermanfaat untuk menambah kosakata baru, mendapatkan ide atau inspirasi, mengembangkan outline atau kerangka tulisan, dan meningkatkan kualitas karyamu.

Tidak harus membaca buku, kamu juga bisa membaca artikel, majalah, berita, koran, atau sumber informasi digital maupun cetak yang bermanfaat lainnya.

8. Melewatkan outline atau kerangka tulisan

Kesalahan penulis pemula yang juga sering kali terjadi adalah tidak membuat outline tulisan karena berpikir akan lebih banyak waktu yang dikeluarkan untuk menulis.

Padahal, membuat outline justru akan mempermudah proses menulismu, lho. Meski butuh waktu yang lama, tetapi membuat outline bisa mempercepat proses penulisan naskahmu hingga bab akhir.

Adanya outline atau kerangka tulisan juga bisa membantumu menghindari writer’s block karena kamu sudah memiliki gambaran hendak membahas apa. Dengan demikian, tulisanmu bisa lebih cepat selesai dan tersusun lebih runtut.

Tidak hanya itu, adanya outline juga memungkinkanmu mencari data dan fakta untuk memperkuat argumen, membuat penulisan menjadi lebih terarah, fokus, dan tidak melebar ke mana-mana.

9. Buruknya manajemen waktu

Manajemen waktu yang buruk juga menjadi kesalahan penulis pemula yang perlu kamu hindari. Oleh karena itu, buatlah jadwal menulis dan miliki komitmen yang tinggi untuk mematuhinya.

Hal tersebut untuk menghindari dirimu dari hal-hal yang tidak produktif atau tidak bermanfaat. Luangkanlah waktu untuk menulis, bukan menulis ketika ada waktu luang.

Ketika menulis kamu jadikan aktivitas di waktu luang saja, maka bisa jadi kamu akan lebih leluasa untuk tidak menulis dan memilih menyibukkan diri dengan aktivitas lainnya.

10. Tidak memahami topik yang ditulis

Jika kamu sendiri tidak memahami topik yang kamu tulis, maka bagaimana kamu bisa memberikan pemahaman yang jelas kepada pembaca tentang apa yang kamu tulis?

Nah, inilah yang kadang kala juga menjadi kesalahan penulis pemula, yaitu tidak memahami topik yang ditulisnya.

Untuk itu, kamu perlu cermat dan teliti dalam memilih topik yang ingin kamu tulis. Jangan pilih topik menulis dengan sembarangan atau asal-asalan.

Pastikan kamu menguasai atau memiliki pemahaman mendalam mengenai topik tersebut, ya. Memperbanyak membaca bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pemahamanmu terkait topik yang ingin kamu bahas.

11. Overthinking

Kesalahan penulis pemula berikutnya adalah overthinking atau memikirkan sesuatu yang belum terjadi secara berlebihan.

Misalnya, takut tulisannya jelek, tidak diterima, tidak ada pembaca, dikritik, atau tidak dilirik penerbit. Memikirkan hal-hal yang belum terjadi hanya akan membuatmu lelah dan tidak produktif.

12. Mudah putus asa ketika naskahnya ditolak

Penolakan naskah oleh penerbit adalah salah satu momok bagi para penulis yang harus siap dihadapinya, terlebih lagi bagi penulis pemula yang belum memiliki nama.

Tidak sedikit penulis pemula yang merespon negatif penolakan tersebut dan memilih berhenti menjadi penulis.

Padahal, jika kita belajar dari J.K Rowling, kesuksesan tidak akan datang kepada seseorang tanpa kegagalan. Kegagalan bukanlah sinyal bahwa kamu harus berhenti mencoba, melainkan perlu belajar lebih baik lagi.

Seperti halnya J.K Rowling. Ia harus mengalami naskahnya ditolak oleh 12 penerbit terlebih dahulu sebelum akhirnya menjadi buku best seller, di film-kan, dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.

13. Tulisan-tulisannya hanya dijadikan koleksi

Kesalahan penulis pemula juga pada saat tulisan-tulisannya dijadikan sebagai koleksi saja. Yang mana, hanya orang-orang terdekat yang membacanya.

Padahal, jika tulisan-tulisan tersebut dikumpulkan dan diterbitkan, bisa saja menjadi buku yang disukai banyak orang karena menginspirasi dan bisa best seller.

Namun, kesalahan penulis pemula yang sebelumnya telah disebutkan tadi mungkin yang menjadi hambatannya. Takut ditolak, dikritik, dan tidak percaya diri menjadi penghambat langkah penulis pemula untuk menerbitkan buku.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk menanamkan pikiran positif agar kamu bisa melangkah maju. Jangan malu dan takut dengan penolakan, karena hanya dirimu dan penerbit yang tahu jika naskahmu ditolak.

Terlebih lagi jika kamu menerbitkan buku melalui penerbit indie dan self publishing, buku kamu akan lebih mudah diterima selagi tidak mengandung unsur SARA.

Penerbit indie dan self publishing bisa menjadi alternatif bagi penulis pemula yang ingin menerbitkan buku tanpa penolakan dan persaingan yang ketat dengan sesama penulis lainnya di luaran sana.

Terlebih lagi, bersaing dengan banyak penulis yang sudah berpengalaman. Hal ini sering kali membuatnya minder atau merasa rendah diri ketika naskahnya ditolak.

Dengan demikian, menerbitkan buku melalui penerbit indie atau pun self publishing juga merupakan jalan pintas bagi penulis pemula untuk membangun citranya di dunia kepenulisan.

Cara Mengatasi Kesalahan Penulis Pemula agar Tidak Terjadi Berulang

Kesalahan Penulis Pemula yang Harus Dihindari dan Cara Mengatasinya

Sebagai penulis pemula, melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Namun, jangan biarkan kesalahan itu terjadi berulang dan menghambat perjalananmu di dunia kepenulisan.

Cara-cara berikut ini bisa kamu coba agar kesalahan yang pernah kamu lakukan sebagai penulis pemula, tidak terjadi kembali:

1. Kenali kekurangan dan kelebihan diri sendiri

Cara pertama, kenalilah kekurangan dan kelebihan dirimu sendiri. Pahami topik apa yang kamu senangi dan kuasai. Hindari topik yang kurang kamu pahami.

Sebab, penguasaan terhadap topik yang kamu tulis akan memengaruhi kelancaran proses menulismu. Jadi, pilihlah topik tulisan yang memang kamu pahami, ya.

Dengan demikian, informasi yang ingin kamu sampaikan melalui tulisanmu juga dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca.

2. Kelola waktu dengan baik

Tidak hanya bagi penulis saja, mengelola waktu dengan baik sangat diperlukan oleh setiap orang dengan profesi apapun.

Jika kamu memiliki kesibukan lain selain sebagai penulis, maka membuat jadwal kegiatan sangatlah penting agar tidak ada kegiatan yang terlewat untuk dikerjakan.

Terlebih lagi bagi dosen atau pengajar yang memiliki kewajiban untuk menerbitkan buku. Mengelola waktu dengan baik sangat penting agar bisa menyeimbangkan waktu menulis, melakukan kegiatan di kampus, di luar kampus, beraktivitas pribadi, dan lain sebagainya.

Nah, untuk membuat jadwal kegiatan yang tertata dengan baik, kamu bisa memanfaatkan buku agenda cetak agar lebih mudah kamu akses dan tidak mudah terdistraksi jika dibandingkan menggunakan buku agenda digital.

3. Perbanyak membaca

Perbanyak membaca merupakan cara yang wajib kamu lakukan. Tidak hanya mampu memperbanyak kosakata baru, membaca juga bisa melatihmu untuk berpikir kritis dalam menemukan kesalahan penulisan dari tulisan orang lain.

4. Punya tujuan yang jelas

Memiliki tujuan menulis yang jelas bisa membantu membuatmu tetap produktif dalam menulis. Bagaimana pun kondisi mood atau kesibukanmu, kamu akan selalu menyempatkan diri untuk menulis karena memiliki motivasi dan tujuan jelas yang ingin dicapai.

5. Mengikuti kelas kepenulisan

Mengikuti kelas kepenulisan juga menjadi salah satu cara mengatasi kesalahan penulis pemula. Dengan mengikuti kelas, workshop, atau seminar tentang kepenulisan, bisa meningkatkan wawasanmu dalam hal kepenulisan.

Misalnya, tentang bagaimana penulisan ejaan dan tata bahasa yang benar, membuat alur cerita yang menarik, konflik yang menegangkan, dan hal-hal lainnya seputar kepenulisan.

Dengan begitu, kemampuan menulismu akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu dan mampu menghasilkan karya yang berkualitas.

Menjadi penulis profesional memang penuh tantangan. Termasuk tantangan dari dalam diri sendiri yang bisa menghambat langkah untuk bisa sukses di dunia kepenulisan.

Dengan mengetahui berbagai kesalahan penulis pemula seperti yang telah dipaparkan di atas, harapannya bisa membuatmu menyadari bahwa sering kali yang menghambat laju kesuksesan adalah diri sendiri.

Untuk itulah, yuk coba juga cara-cara di atas agar kesalahan-kesalahan yang pernah kamu lakukan sebagai penulis pemula tidak terulang kembali. Tetap semangat dan selamat menulis!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn