7 Tips Menghadapi Kritikan dengan Bijak Sebagai Penulis

7 Tips Menghadapi Kritikan dengan Bijak Sebagai Penulis

Dalam kehidupan profesional, seorang penulis tentu tidak terlepas dari kritikan terhadap karyanya. Kritikan yang membangun ditujukan bukan dengan maksud membuat tersinggung atau menjatuhkan kepercayaan diri penulis, melainkan membantu penulis untuk meningkatkan kualitas karyanya.

Meski demikian, kritikan bisa saja datang dari pembaca yang usil, yang tidak bermaksud memberikan kritikan positif. Namun, justru sebaliknya. Memberikan kritikan negatif dan mengejek atau berkomentar jahat yang berpotensi mengganggu mental penulis.

7 Tips Menghadapi Kritikan dengan Bijak Sebagai Penulis

Nah, untuk itulah sebagai penulis kamu perlu membentengi diri agar tidak mudah terpengaruh terhadap kritikan atau komentar negatif dari pembaca dengan cara menerapkan tips menghadapi kritikan dengan bijak. Mau tahu apa saja tipsnya? Yuk, simak informasi berikut!

Apa Itu Kritikan?

Sebelum membahas tips menghadapi kritikan dengan bijak, kamu perlu paham terlebih dahulu apa itu kritikan. Kritikan adalah hasil analisis atau evaluasi terhadap kualitas atau mutu sebuah karya seni, sastra, atau jenis karya lainnya.

Dalam dunia kepenulisan, kritikan sering kali datang dari pembaca profesional dengan tujuan membantu penulis agar bisa meningkatkan kualitas tulisannya.

Sebab meski telah bekerja dengan mengerahkan segenap pikiran, energi, dan waktu, akan selalu ada celah kekurangan atas hasil karya penulis di mata para pembaca. Tidak sedikit pula kritikan pedas datang dari pembaca usil yang secara sengaja menyerang pribadi penulis, mencemooh, hingga berusaha menjatuhkan mentalnya.

Untuk itulah, sangat penting bagi penulis untuk memahami bagaimana menyikapi setiap kritikan yang ditujukan kepadanya. Menelannya mentah-mentah hanya akan membuat lelah.

Sebagai penulis, kamu perlu berlatih membangun mental baja dan mengelola emosi dengan baik agar tidak tersulut emosi ketika menerima kata-kata atau kritikan yang tidak mengenakkan hati. Alih-alih menganggapnya sebagai ejekan, jadikan sebagai bahan bakar untuk mengevaluasi karyamu agar lebih baik lagi.

Tips Menghadapi Kritikan dari Pembaca dengan Bijak

Nah, lalu bagaimanakah tips menghadapi kritikan dengan bijak sebagai penulis? Di bawah ini dijelaskan lebih lanjut tips-tips yang bisa kamu coba antara lain:

1. Berdamai dengan diri sendiri

Pertama, tips menghadapi kritikan dari pembaca dengan bijak ialah berdamai dengan diri sendiri. Pahamilah bahwa tidak ada karya yang sempurna di dunia ini. Sebaik apa pun kita merasa telah melahirkan karya yang terbaik, akan selalu ada kekurangan yang nampak di mata pembaca.

Lagi pula, bukankah karya yang menarik terlahir dari ketidaksempurnaan dan permasalahan di dalamnya? Tidak ada jalan cerita yang sempurna, sama halnya dengan manusia.

2. Terima dengan lapang dada

Kedua, tips menghadapi kritikan dengan bijak yang bisa penulis lakukan adalah menerimanya dengan lapang dada. Jangan anggap kritikan sebagai beban, melainkan masukan yang perlu kamu dengar dan terima untuk memperbaiki kualitas karyamu di masa mendatang.

Sebagai penulis profesional, pisahkan juga antara emosi dengan kritikan, ya. Jangan mencampuradukkan perasaan atau emosi ketika menghadapi kritikan. Sebab, itu hanya akan membuatmu terbawa perasaan dan memengaruhi mood dan semangatmu untuk kembali menulis.

3. Jadikan sebagai bahan evaluasi dan motivasi

Daripada merasa insecure atau tersinggung dengan kritikan atas karyamu, alangkah lebih baiknya kritikan tersebut bisa kamu jadikan bahan evaluasi dan motivasi untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi ke depannya.

Sering kali pembaca yang memberikan kritik tidak memiliki maksud untuk menjatuhkan mentalmu. Melainkan sebaliknya, bisa jadi mereka ingin membantumu untuk meningkatkan kualitas karyamu.

Oleh sebab itu, penting sekali agar kamu berpikiran terbuka terhadap setiap masukan atau kritikan. Sebab dari situlah, sering kali kritikan mampu melahirkan perubahan yang luar biasa.

4. Jangan terburu-buru merespon

Setiap kritikan yang membangun perlu kita respon untuk menghargai mereka yang berani menyampaikan kritikannya. Namun ada baiknya, sebagai penulis kamu tetap jangan terburu-buru dalam merespon.

Evaluasi dan analisislah terlebih dahulu setiap kritikan yang datang. Sebab tidak semua kritikan yang masuk selalu benar dan relevan. Maka, penting agar kamu menyaring kembali informasi yang kamu terima dengan cermat.

Ketika sebuah kritikan memiliki landasan atau alasan yang jelas dan kuat, kamu bisa menjadikannya bahan untuk evaluasi. Namun jika tidak, jangan jadikan kritikan tersebut sebagai beban.

5. Tanggapi setiap kritikan dengan sopan

7 Tips Menghadapi Kritikan dengan Bijak Sebagai Penulis

Menanggapi setiap kritikan dengan sopan merupakan salah satu tanda penulis yang profesional sekaligus menjadi salah satu tips menghadapi kritikan dengan bijak yang perlu kamu terapkan.

Menghadapi kritikan dengan sopan dan tenang bisa membantumu untuk mencernanya secara mendalam, rasional, dan bisa menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan karyamu.

Tidak ada gunanya merespon kritikan dengan kata-kata kasar atau emosi yang meluap-luap. Pembaca justru akan menilai kamu bukanlah penulis profesional yang terbuka terhadap setiap masukan atau kritikan.

6. Positive thinking

Berikutnya, tips menghadapi kritikan dengan bijak ialah senantiasa berpikiran positif. Hindarilah berpikiran negatif karena bisa menghambat kreativitas dan produktivitasmu sebagai penulis.

Tidak hanya itu, berpikiran negatif terhadap diri sendiri karena kritikan yang ada juga bisa berdampak buruk bagi mental dan karyamu. Untuk itulah, jauhkan pikiran negatif seperti berikut ini contohnya:

  • Aku tidak pandai menulis
  • Menulis hanya membuang-buang waktuku
  • Tulisanku memang tidak bagus dan tidak akan ada yang terinspirasi
  • Aku memang tidak pantas menjadi penulis
  • Dan lain-lain

Nah, hilangkan pikiran-pikiran negatif seperti contoh di atas, ya. Kritikan-kritikan yang pedas, jujur, dan terkadang menyakiti hati akan membuatmu tumbuh bersama karya yang lebih baik jika dihadapi dengan sikap positif.

7. Analisis jenis kritikannya

Ada beberapa jenis kritikan yang perlu kamu ketahui dan tentunya berbeda untuk cara menyikapinya masing-masing. Berikut ini beberapa jenis kritik yang dimaksud:

Kritikan yang membangun (konstruktif)

Kritikan yang membangun atau konstruktif merupakan jenis kritikan yang bertujuan agar membuat penulis lebih maju dan berkembang serta disampaikan oleh pembaca profesional.

Pembaca akan bantu menganalisis karya penulis secara objektif dan profesional, menilai kelebihan dan kekurangan, serta memberikan saran atau masukan untuk memperbaiki kualitas karya penulis.

Dengan demikian, semangat dan motivasi penulis akan bangkit, terdorong untuk lebih percaya diri, dan terus bersemangat menciptakan karya yang jauh lebih baik lagi di masa mendatang.

Jika mendapatkan kritikan yang membangun, ada baiknya sebagai penulis kamu mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang menyampaikan kritikan.

Sebab, mereka telah bersedia meluangkan waktu menyampaikan perspektif atau sudut pandang mereka sehingga kamu bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan meningkatkan kualitas karyamu.

Kritikan yang merusak (destruktif)

Selain kritikan yang membangun atau konstruktif, ada pula jenis kritikan yang merusak atau destruktif. Ini berarti kritikan yang disampaikan bisa memicu konflik, menjatuhkan mental penulis, hingga memberikan energi negatif bagi penulis.

Dalam menyikapi kritikan yang destruktif, pastikan untuk tidak tersulut emosi, ya. Di samping itu, jangan terburu-buru untuk meresponsnya. Pastikan terlebih dahulu apakah ada hal-hal bermanfaat dari kritikan tersebut yang bisa kamu ambil.

Saat sudah merasa tenang, kamu bisa meresponnya dengan positif. Atau jika tidak perlu, maka tidak ada salahnya untuk tidak perlu menjawabnya.

Kritikan yang tidak diminta

Kritikan yang tidak diminta merupakan jenis kritikan bisa membangun dan bisa juga menjatuhkan. Hal ini tergantung dari bagaimana sikapmu menghadapi kritikan tersebut.

Selain itu, jenis kritikan yang satu ini juga datang dari pihak yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang bidang pekerjaan yang kamu tekuni.

Kritikan terhadap diri sendiri

Jenis kritikan yang terakhir ialah kritikan terhadap diri sendiri. Kamu pasti pernah bukan memberikan kritik atau masukan terhadap dirimu sendiri? Entah dalam hal berkomunikasi, berpenampilan, bekerja, dan lain sebagainya.

Kritikan terhadap dirimu sendiri bisa jadi motivasi, namun bisa jadi juga sebaliknya. Kritikan terhadap dirimu sendiri bisa menjadi penghambat ketika kamu tidak mencernanya sebagai sebuah langkah untuk mulai memperbaiki diri.

Namun ketika mampu mencerna dengan baik kritikan terhadap diri sendiri, kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih produktif, percaya diri, hingga mampu memanajemen waktu dengan lebih baik.

Lain halnya jika kamu tidak mencerna secara positif kritikan terhadap dirimu sendiri. Kamu justru akan tumbuh menjadi pribadi yang insecure, merasa tidak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri, dan hal buruk lainnya yang senantiasa terlintas dalam pikiranmu.

Nah, itulah tadi tujuh tips menghadapi kritikan sebagai penulis yang perlu kamu coba terapkan. Dengan menerapkan ketujuh tips di atas, harapannya kamu bisa mengelola emosi dan mampu menyikapi setiap kritikan yang datang dengan bijak.

Setiap kritikan memang tidak selalu benar, relevan, atau harus kita berikan respon secara langsung. Untuk itulah, ada baiknya lakukan analisis dan evaluasi terlebih dahulu setiap kritikan yang ada.

Pilah dan pilih mana kritikan yang sekiranya perlu kamu jadikan bahan perbaikan dan mana yang tidak perlu kamu jadikan beban karena tidak punya landasan yang kuat atau tidak relevan dengan karyamu.

Semoga artikel kali ini bermanfaat dalam membantumu tumbuh menjadi penulis yang bijak menyikapi setiap kritikan, ya. Semangat berkarya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn