9 Kesalahan dalam Menerbitkan Buku yang Sering Dilakukan Penulis Pemula

9 Kesalahan dalam Menerbitkan Buku yang Sering Dilakukan Penulis Pemula

Mengubah buah pemikiran penulis menjadi sebuah buku adalah perjalanan terbaik dan mengharukan sepanjang karir kepenulisannya. Bagaimana tidak? Jerih payahmu akhirnya terbayarkan setelah sekian lama menulis naskah dengan banyak rintangan yang perlu dilewati.

Namun, kesalahan dalam menerbitkan buku sering kali terjadi dan dilakukan oleh penulis pemula atau yang baru pertama kali menerbitkan buku. Kesalahan-kesalahan tersebut tentu akan menjadikan penerbitan bukumu kurang optimal sehingga perlu kamu hindari.

9 Kesalahan dalam Menerbitkan Buku yang Sering Dilakukan Penulis Pemula

Setiap penulis tentu ingin karyanya diterbitkan dan dikenal oleh masyarakat luas sehingga bisa memberikan dampak yang maksimal. Akan sangat disayangkan ketika naskah yang sudah kamu tulis dengan sepenuh hati dan usaha yang tidak main-main, berakhir tidak diminati pembaca karena melakukan kesalahan dalam proses penerbitannya.

Dalam artikel, kami akan membahas berbagai kesalahan dalam menerbitkan buku yang sering kali dilakukan oleh penulis pemula dan tentunya perlu hindari. Yuk, pelajari informasi selengkapnya berikut ini!

1. Kurang Riset Target Pembaca

Pertama, kesalahan dalam menerbitkan buku yang sering dilakukan oleh penulis pemula adalah kurang meriset siapa target pembaca bukunya. Padahal, ini sangat penting untuk menguatkan relevansi isi buku dengan target pembaca.

Oleh sebab itu, penting agar kamu melakukan riset terlebih dahulu segala sesuatu mengenai target pembaca. Mulai dari usia, jenis kelamin, latar belakang, budaya, kebiasaan, hingga permasalahan yang sering dihadapi oleh target pembaca.

Mengetahui hal-hal tersebut bisa membantumu untuk menuliskan naskah yang lebih relate dengan kehidupan target pembaca. Dengan demikian, mereka akan merasa terpanggil dan lebih tertarik untuk membaca bukumu.

2. Naskah Kurang Optimal

Naskah yang kurang optimal juga menjadi salah satu kesalahan dalam menerbitkan buku yang sering kali dilakukan oleh penulis pemula dan tentunya wajib dihindari.

Dalam hal ini, proses editing dan proofreading tidak boleh kamu lewatkan. Ini bertujuan agar kamu bisa menghasilkan naskah yang optimal dan terbebas dari berbagai kesalahan penulisan yang bisa berdampak pada penurunan kualitas naskah.

Melalui proses editing dan proofreading secara detail dan menyeluruh, kesalahan-kesalahan kecil hingga besar dapat kamu temukan sehingga bisa segara dilakukan perbaikan sebelum naskah diterbitkan.

Dengan demikian, proses editing dan proofreading bisa membantu memastikan bahwa naskahmu sudah terbebas dari kesalahan penulisan ejaan, tanda baca, struktur kalimat, dan kesalahan-kesalahan lainnya yang bisa menyebabkan pesan tidak bisa tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Meski pada umumnya di dalam penerbit sudah terdapat tim editor dan proofreader yang akan mengecek kembali naskahmu, tetapi alangkah lebih baiknya kamu juga tidak melewatkan tahapan self editing dan proofreading naskah.

Hal ini sebagai bentuk penghargaan terhadap karyamu sendiri dan profesionalisme sebagai penulis yang ingin menampilkan karya terbaiknya bagi pembaca. Selain itu, kamu juga akan memiliki pemahaman yang lebih kuat dan mendalam terhadap tulisanmu sendiri.

3. Desain Cover Kurang Menarik

Jika kamu berpikir menulis isi naskah yang unik dan menarik saja sudah cukup untuk menarik minat pembaca, maka kamu sudah salah besar. Inilah yang sering kali diabaikan oleh penulis pemula, yakni mengenai desain cover buku.

Jika kamu menerbitkan buku melalui penerbit mayor dan indie, akan ada tim deainer cover profesional yang tentunya akan mendesain cover buku sesuai dengan konsep naskah.

Namun, lain halnya jika kamu menerbitkan secara mandiri atau self publishing. Segala proses penerbitan buku harus kamu handle sendiri. Mulai dari menulis naskah, editing, desain cover, layout, pengurusan ISBN, hingga akhirnya buku berhasil terbit dan dicetak.

Jika kamu tidak memiliki kemampuan mendesain cover sendiri, kamu tidak perlu khawatir. Kamu bisa menggunakan jasa desain cover profesional yang banyak tersedia untuk membantu memudahkan proses penerbitan bukumu.

Cover buku merupakan elemen kunci untuk menciptakan kesan pertama pembaca yang menyenangkan. Cover buku yang unik, menarik, dan mampu mencerminkan isi buku dengan baik, tentunya akan lebih mudah untuk memikat hati calon pembaca.

4. Kurang Aktif Promosi

Kesalahan lainnya yang perlu dihindari oleh penulis pemula dalam menerbitkan buku adalah kurangnya keaktifan dalam mempromosikan karyanya sendiri. Mereka kurang aktif dalam memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan karyanya.

Padahal, media sosial merupakan senjata promosi yang ampuh untuk meraih minat calon pembaca. Mengingat, sebagian besar penduduk Indonesia telah menggunakan gadget dan sosial media.

Dalam mempromosikan karyamu, pastikan jangan lakukan dalam waktu berdekatan dengan waktu diterbitkannya buku. Mempromosikan dalam waktu yang berdekatan bisa membuatmu kewalahan dan pembaca juga jadi kurang mengenali karyamu lebih dalam.

Hal tersebut tentunya bisa mengurangi keputusan pembelian mereka terhadap bukumu. Untuk itulah, penting sekali agar kamu mempromosikan bukumu jauh-jauh hari dengan men-spill potongan teks yang ada di dalam naskahmu.

Pilihlah bagian yang menurutmu paling unik, menarik, menegangkan, atau menggantung sehingga bisa membangkitkan rasa penasaran di benak calon pembaca untuk membaca bukumu lebih lanjut.

5. Tidak Menghiraukan Feedback dari Pembaca

9 Kesalahan dalam Menerbitkan Buku yang Sering Dilakukan Penulis Pemula

Ketika memutuskan menerbitkan buku, berarti kamu harus sudah siap dengan berbagai perspektif berbeda yang mungkin muncul terhadap karyamu. Termasuk jika buku kamu mendatangkan kritik atau feedback yang kurang menyenangkan dari pembaca.

Terlepas dari baik buruknya feedback tersebut, feedback merupakan salah satu kunci untuk mencapai kualitas karya ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Untuk itu, mengabaikan feedback dari pembaca merupakan salah satu kesalahan dalam menerbitkan buku yang harus kamu hindari.

Menanggapi feedback dari pembaca juga akan membuat mereka merasa diperhatikan dan dihargai sebagai pembaca bukumu. Artinya, kamu benar-benar sepenuh hati mempersembahkan karya yang tidak hanya ditujukan untuk dirimu sendiri, melainkan juga untuk para pembaca.

6. Menetapkan Harga yang Tidak Tepat

Harga menjadi salah satu faktor yang bisa menentukan keputusan pembelian calon pembaca. Nah, penentuan harga yang tidak tepat juga sering kali menjadi kesalahan dalam menerbitkan buku yang sering kali dilakukan oleh penulis pemula.

Menetapkan harga yang terlalu tinggi bisa menyebabkan bukumu tidak laku di pasaran. Meski buku yang kamu tulis sudah bagus sekalipun, ketika harganya tidak kompetitif maka calon pembaca akan berpikir berulang kali untuk membelinya.

Mereka akan lebih memiliki buku lain dengan genre atau topik yang sama, tetapi dengan harga yang lebih murah. Nah, untuk itulah kamu perlu menyesuaikan harga bukumu dengan harga buku di pasaran.

Selain itu, menetapkan harga yang terlalu rendah juga tidak baik. Kamu mungkin bisa mendapatkan penjualan yang tinggi. Namun, perolehan untung tidak akan sebanding dengan jerih payahmu selama menulis. Bahkan, buku kamu bisa dipandang rendah kualitasnya karena dijual dengan harga yang terlalu murah.

7. Ekspektasi yang Terlalu Tinggi

Penulis pemula juga sering kali tidak lepas dari ekspektasinya yang terlalu tinggi terhadap royalti atau penjualan buku. Mereka mungkin berpikir menerbitkan buku hanya sebatas menulis dan menyelesaikan naskah saja. Padahal, proses menerbitkan buku tidak berhenti pada terselesaikannya naskah.

Hal lain yang juga perlu kamu pikirkan adalah mengenai pemasaran buku. Yang mana, pemasaran buku tidak semudah yang dibayangkan. Perlu strategi yang kuat dan tepat agar bukumu bisa mencapai target penjualan yang ditetapkan.

Untuk itu, hindarilah berekspektasi terlalu tinggi terhadap hasil penjualan atau royalti bukumu. Fokus melakukan yang terbaik dengan berdoa dan berusaha semaksimal mungkin agar buku yang kamu terbitkan bermanfaat bagi banyak orang.

8. Lebih Berfokus Pada Penjualan Daripada Pembaca

Kesalahan dalam menerbitkan buku yang sering kali dilakukan oleh penulis juga berkaitan dengan fokusnya yang lebih mengarah pada penjualan daripada mementingkan pembaca bukunya.

Hal tersebut tentunya kurang tepat. Pembaca adalah penikmat karyamu. Keberadaan mereka sangat penting agar buku kamu bisa mendapatkan tempat tersendiri di hati mereka sehingga tertarik untuk memiliki bukumu.

Jika kamu lebih mementingkan promosi, kualitas konten tulisan tentu bisa menjadi luput dari perhatian. Alhasil, pembaca akan berakhir kecewa dengan karyanya. Misalnya saja karena masih banyak typo, alur cerita yang kurang menarik, dan lain sebagainya.

Dengan berfokus pada pembaca, kamu juga bisa membangun koneksi yang lebih kuat. Kamu bisa memahami kebutuhan pembaca dengan baik sehingga mampu menyajikan konten yang relevan dengan diri mereka. Ini tentunya bisa meningkatkan ketertarikan pembaca terhadap bukumu.

Tidak hanya itu, jika berfokus pada penjualan saja, reputasimu sebagai penulis juga bisa dipertaruhkan. Pembaca akan berpikir bahwa kamu adalah seorang penulis yang hanya menginginkan keuntungan semata daripada menampilkan karya yang terbaik.

Dengan lebih fokus pada pembaca daripada penjualan buku, kamu bisa memiliki kebanggaan dan kepuasan tersendiri, lho. Buku kamu berpotensi meledak di pasaran karena relate dengan kebutuhan target pembaca.

9. Salah Memilih Jasa Penerbitan Buku

Jasa penerbitan buku yang kamu pilih merupakan kunci suksesnya buku yang kamu terbitkan. Jasa penerbitan buku yang kredibel, akan memastikan setiap proses penerbitan bukumu dilakukan dengan langkah yang tepat dan profesional sehingga menghasilkan naskah yang berkualitas.

Mereka akan memastikan naskahmu melalui review terlebih dahulu agar terbebas dari plagiarisme dan kesalahan-kesalahan penulisan. Yang mana, kesalahan-kesalahan tersebut dapat menurunkan kualitas naskah hingga berpotensi merusak reputasi penulis.

Tidak hanya itu, penerbit buku yang kredibel juga memiliki komunikasi yang terbuka dan transparan dalam hal pembiayaan, kontrak perjanjian, royalti, hingga hak cipta. Ini untuk memastikan tidak terjadi konflik antara penulis dengan penerbit di kemudian hari.

Salah dalam memilih penerbit buku tentunya bisa berakibat fatal. Misalnya saja, proses penerbitan yang lambat, biaya yang tidak wajar, hasil cetak yang buruk, hak cipta yang tidak terurus, hingga menyebabkanmu kesulitan dalam memasarkan bukumu.

Untuk itulah, pastikan kamu memilih penerbit buku yang kredibel dan berkualitas. Lakukan riset terlebih dahulu mengenai penerbit buku yang hendak kamu tuju.

Perhatikan kejelasan identitasnya, bagaimana reputasi mereka di kalangan penulis, portofolio, sistem penerbitan dan pembiayaan, sampai dengan kualitas hasil cetakannya.

Jika kamu sedang kebingungan memilih penerbit buku yang kredibel dan berkualitas, Penerbit Halo Adil Sejahtera adalah solusi yang tepat agar bukumu bisa diterbitkan dengan proses cepat, akurat, dan hasil yang berkualitas.

Selain itu, perlu ketahui bahwa tidak semua penerbit memiliki percetakan sendiri. Ini tentunya membuatmu harus berkomunikasi dengan banyak pihak dan mengontrol penerbitan bukumu lebih ekstra.

Untuk itulah, kami juga menyediakan percetakan sendiri agar memudahkanmu dalam mengontrol dan berkomunikasi mengenai penerbitan bukumu hingga selesai dicetak tanpa perlu menghubungi banyak pihak.

Itulah tadi sembilan kesalahan dalam menerbitkan buku yang sering kali dilakukan oleh penulis pemula dan tentunya harus dihindari agar penerbitan bukumu berjalan dengan lancar dan sukses.

Dengan memahami hal-hal di atas, semoga bisa kamu jadikan bahan evaluasi agar mempersiapkan naskah yang lebih matang, tidak berekspektasi terlalu tinggi terhadap hasil penjualan, hingga memilih penerbit yang tepat.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn