Jika kamu ingin membangun identitas sebagai seorang penulis, maka memiliki keterampilan menulis saja tidak cukup. Hal lain yang juga perlu kamu miliki ialah personal branding sebagai penulis.
Sebagai penulis pemula, kamu tentu ingin agar karyamu bisa segera dikenal banyak orang, bukan? Untuk itulah, kamu perlu mempelajari bagaimana cara membangun personal branding penulis. Dengan personal branding yang kuat, karyamu juga berpeluang tinggi dilirik oleh penerbit, lho.
Daftar isi
ToggleCara Membangun Personal Branding Penulis agar Karyamu Dilirik Penerbit
Nah, bicara mengenai personal branding, sudahkah kamu tahu apa itu personal branding? Jika belum, pada artikel kali ini kami akan mengupas tuntas apa itu personal branding, manfaat, hingga cara membangun personal branding penulis. Yuk, simak sampai akhir!
Artikel yang sesuai:
Apa Itu Personal Branding?
Personal branding adalah ilmu membangun citra diri di mata publik dengan konsisten dan menarik. Personal branding bisa menunjukkan keahlian, keunikan, atau nilai positif seorang individu.
Membangun personal branding sangatlah penting, terlebih di era digital seperti sekarang ini. Kamu bisa dikenal oleh orang lain melalui nilai yang kamu bawa di tengah keramaian sosial media.
Membangun personal branding yang kuat juga memiliki peranan penting dalam kehidupan profesional maupun sosial. Peluang karier yang lebih baik akan semakin terbuka lebar, hingga memperluas relasi.
Manfaat Membangun Personal Branding
Setelah mempelajari apa itu personal branding, berikut ini kami bahas manfaat membangun personal branding:
1. Mudah dikenal orang lain
Pertama, personal branding bermanfaat agar kamu mudah dikenali oleh orang lain. Personal branding yang kuat, membuat orang akan mudah mengingat siapa kamu dan apa keunikan yang kamu miliki
2. Berpeluang mendapatkan proyek menulis
Melalui personal branding yang kuat, kamu juga berpeluang lebih besar mendapatkan proyek menulis. Kamu akan lebih dipercaya karena dianggap memiliki kredibilitas yang tinggi untuk menghandle proyek kepenulisan.
3. Memberikan gambaran kepada audiens mengenai diri kita
Personal branding yang kuat juga bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada audiens mengenai siapa dirimu dan apa value yang kamu miliki. Misalnya saja ketika membangun personal branding penulis melalui sosial media.
Hal tersebut akan memudahkanmu dalam menarik pengguna media sosial lainnya yang menaruh minat di dunia kepenulisan. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan pengikut di sosial media yang sesuai dengan target marketmu.
5. Menonjolkan keunikan diri
Personal branding juga bisa kamu jadikan ajang untuk menunjukkan keunikan atau kelebihan yang kamu miliki. Artinya, personal branding bisa menjadi cerminan tentang apa yang berbeda dari dirimu dibandingkan dengan orang lain.
6. Meningkatkan peluang karier
Tidak hanya penting untuk menonjolkan keunikan diri, personal branding yang kuat juga mampu membuka peluang meningkatkan karier. Yakni, mendapatkan tawaran pekerjaan tanpa perlu melamar, memperoleh promosi, hingga ruang berkolaborasi dengan pihak-pihak yang bergerak di industri kepenulisan.
7. Membangun koneksi
Melalui personal branding yang kuat, kamu bisa terhubung dan menarik perhatian orang-orang yang memiliki minat sama di bidang kepenulisan. Ini tentunya juga bisa menjadi peluang kolaborasi dengan sesama penulis.
8. Meningkatkan self confidence
Terakhir, secara tidak langsung personal branding juga bermanfaat dalam meningkatkan kepercayaan diri atau self confidence seseorang.
Semakin lama dan konsisten kamu membangun personal branding tersebut, maka akan semakin tertanam kuat dalam dirimu bahwa kamu adalah seseorang yang ahli di bidang yang kamu geluti.
9. Dilirik penerbit
Bukan tidak mungkin ketika personal branding sudah terbentuk, karya-karya yang kamu tulis bisa mendapatkan perhatian dari para penerbit. Terlebih lagi jika kamu memiliki banyak pengikut di sosial media.
Hal tersebut bisa menjadi nilai tambah tersendiri di mata penerbit. Selain menunjukkan kredibilitasmu, banyaknya pengikut juga nantinya mendukung promosi karya yang lebih mudah dan mampu menjangkau lebih banyak orang.
Cara Membangun Personal Branding Penulis
Bagi kamu para penulis pemula mungkin akan penasaran bagaimana cara membangun personal branding penulis. Berikut ini kami bahas cara-cara yang bisa kamu coba untuk membangun personal branding penulis agar karyamu dilirik oleh penerbit:
1. Tentukan target audience
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam membuat satu karya tulis kamu tidak bisa menujukan karya tersebut kepada semua orang. Ini artinya, karya tulis yang kamu buat perlu ditargetkan kepada audience tertentu.
Misalnya, orang dewasa usia 20 sampai 30 tahun, remaja, atau anak-anak.
Hal tersebut tentu bukan tanpa tujuan. Pemilihan target pembaca ini penting agar kamu bisa menentukan gaya bahasa yang tepat dan apa yang kamu tulis relevan dengan target pembaca.
Dengan demikian, para pembaca nantinya juga akan benar-benar merasa bahwa karyamu memang ditujukan untuk mereka.
Oleh sebab itulah, menentukan target pembaca ini menjadi salah satu langkah penting dalam membangun personal branding penulis.
Dengan mengetahui target pembaca sejak awal, kamu bisa membuat karya dengan gaya bahasa yang tepat, ide cerita yang menarik dan relevan sehingga potensi dilirik penerbit dan pembaca juga lebih besar.
2. Gunakan sosial media dengan bijak
Di era digital seperti sekarang ini, media sosial merupakan senjata ampuh untuk membangun personal branding yang kuat sebagai penulis. Alih-alih menggunakan sosial media hanya untuk scrolling, kamu bisa unjuk diri dengan membawa value yang kamu miliki melalui berbagai platform sosial media.
3. Aktif membuat konten yang fokus, relevan, dan berkualitas
Cara berikutnya untuk membangun personal branding penulis ialah kamu perlu aktif dalam membuat konten yang fokus, relevan, dan berkualitas berkaitan dengan dunia kepenulisan sebagai bentuk dari nilai-nilai yang ingin kamu tawarkan kepada audiens.
Melalui konten-konten berkualitas mengenai kepenulisan tersebut, memungkinkan audiens untuk mengenali siapa kamu dan mengetahui bahwa kamu adalah seseorang yang ahli di bidang penulisan.
Ini juga tentunya bisa membangun kepercayaan publik terutama bagi mereka yang memiliki ketertarikan di bidang kepenulisan sehingga mereka tidak ragu untuk menjadi pengikut sosial mediamu.
Meski banyaknya follower bukan hal yang utama, namun semakin banyak pengikut sosial mediamu, konten-konten yang kamu bagikan bisa bermanfaat dan menjangkau lebih banyak orang.
5. Berkolaborasi dan menjalin relasi
Kemudian, berkolaborasi dan menjalin relasi juga menjadi salah satu cara membangun personal branding penulis yang penting untuk kamu lakukan jika ingin menjadi seorang penulis.
Kamu bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memegang peranan penting di industri kepenulisan atau orang-orang yang mempunyai minat sama di dunia kepenulisan.
Dengan berkolaborasi, kredibilitas dan profesionalitasmu sebagai penulis akan diakui. Tentunya, peluang karyamu dilirik oleh penerbit juga akan semakin terbuka lebar.
6. Aktif mengikuti kegiatan kepenulisan
Aktif dalam mengikuti kegiatan kepenulisan juga menjadi salah satu langkah penting untuk membangun personal branding penulis yang kuat. Kamu akan dinilai memiliki antusiasme yang tinggi, kredibilitas dan profesionalitasmu pun terlihat di mata publik.
7. Meminta feedback
Dalam membangun personal branding tentunya tidak ada langkah yang sempurna. Untuk itu, kamu memerlukan feedback dari rekan terdekat atau sesama penulis mengenai perjalanan membangun personal branding penulis yang sudah kamu lewati.
8. Evaluasi
Setelah mendapatkan feedback tersebut, langkah terakhir adalah mengevaluasinya dan melakukan perbaikan. Dengan demikian, langkah berikutnya dalam membangun personal branding penulis bisa berjalan lebih optimal dan mampu mencapai tujuan.
Membangun personal branding merupakan tahapan yang panjang sehingga memerlukan konsistensi dan kesabaran. Namun, yakinlah bahwa apapun hal positif yang sedang kamu bangun saat ini akan menuai hasilnya beberapa tahun kedepan.
Untuk itu, jika kamu bermimpi menjadi seorang penulis profesional, maka jangan pernah lelah dalam membangun personal branding sebagai penulis dan jangan lupa untuk menerapkan cara membangun personal branding penulis seperti yang telah dijelaskan di atas agar karyamu dilirik penerbit.