Self editing naskah merupakan salah satu tantangan yang perlu dihadapi sepanjang perjalanan karir seorang penulis dalam menuliskan karya-karyanya.
Mengapa disebut tantangan? Sebab, melakukan self editing naskah ternyata tidak semudah yang dibayangkan, lho. Bahkan, lebih sulit daripada menjadi editor tulisan orang lain.
Daftar isi
ToggleHal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Self Editing Naskah
Sebuah tulisan tidak akan sempurna jika tanpa melalui proses self editing. Itulah mengapa self editing menjadi salah satu tahapan yang tidak terpisahkan dalam menulis agar menghasilkan tulisan yang berkualitas, baik dari segi teknis maupun nonteknis.
Artikel yang sesuai:
Untuk itu, pada artikel kali ini kami akan merangkum hal-hal apa saja yang perlu kamu perhatikan, sekaligus tips dalam melakukan self editing naskah agar lebih mudah dan memperoleh hasil tulisan yang berkualitas. Yuk, simak pembahasan berikut!
Pengertian Self Editing
Self editing merupakan aktivitas menyunting atau mengedit tulisan yang dilakukan oleh penulis itu sendiri setelah naskahnya selesai ditulis.
Self editing naskah termasuk ke dalam editing tahapan pertama. Jika kamu hendak menerbitkan naskah buku yang kamu tulis tersebut, maka akan ada editing tahapan kedua yang dilakukan oleh tim editor dari penerbit.
Hal-hal yang diperiksa dalam self editing antara lain; kesalahan penulisan ejaan atau typo, kesalahan penggunaan tanda baca, pemilihan diksi, struktur kalimat yang kurang tepat, dan kesalahan-kesalahan lainnya yang tergolong masih bersifat ringan.
Untuk kesalahan yang lebih mendalam biasanya dilakukan oleh editor profesional agar lebih objektif dan penulis bisa memperoleh perspektif yang berbeda sehingga karya tulisnya menjadi lebih menarik. Jika hendak diterbitkan, karyanya tentu berpeluang lebih besar untuk lolos.
Melakukan self editing dengan baik juga akan membuat karya tulis kamu menjadi lebih rapi, terstruktur, dan berkualitas sehingga bisa menggugah minat banyak pembaca.
8 Hal yang Perlu Diperhatikan
Nah, setelah mengetahui apa itu self editing, berikutnya akan kami jelaskan apa saja sih hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan self editing naskah? Ini dia 8 hal yang perlu kamu perhatikan:
1. Pemilihan diksi
Hal lainnya yang pelru diperhatikan dalam melakukan self editing adalah pemilihan diksi. Memilih diksi yang tepat akan membantu kalimat menjadi lebih efektif sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Indikator diksi yang baik seperti; kata-katanya harus sesuai dengan konteks pembahasan, mampu menjelaskan makna suatu kalimat dengan jelas, hingga tidak bertele-tele atau berlebihan.
Tujuannya ialah agar tulisanmu tidak terasa monoton sehingga bisa menyebabkan pembaca mudah merasa bosan dan akhirnya menurunkan minat mereka untuk membacanya.
2. Kesesuaian judul
Judul merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan self editing naskah. Dalam hal ini kamu perlu memastikan judul yang kamu pilih harus menarik dan mampu mencerminkan isi tulisanmu dengan baik.
Artinya, hindarilah membuat judul yang clickbait karena bisa membuat pembaca merasa kecewa sehingga berujung meninggalkan tulisanmu dalam sekejap.
Tidak hanya itu, aspek teknis dalam penulisan ejaan pada judul juga perlu kamu perhatikan. Sebab, ada beberapa kata yang penulisannya tetap diawali dengan huruf kecil meski ada pada judul.
Misalnya kata hubung di, ke, dari, pada, dan hingga ditulis menggunakan huruf kecil jika penempatannya ada pada tengah judul atau bukan huruf pertama judul.
3. Kelengkapan referensi
Berikutnya, hal lain yang perlu kamu perhatikan dalam melakukan self editing adalah memeriksa kelengkapan referensi yang kamu gunakan untuk menyusun karya tulismu.
Pastikan semua referensi yang kamu gunakan tercantum di dalam daftar pustaka, ya. Jangan lupa juga sesuaikan seluruh penulisan referensi dengan gaya sitasi yang sama.
Misalnya, kamu ingin menggunakan format APA style, maka seragamkan penulisan keseluruhan referensi menggunakan format sitasi tersebut agar lebih rapi.
4. Kesalahan pengetikan (typo)
Kadang kala, masih ada saja yang menganggap typo adalah kesalahan yang sepele dalam menulis. Padahal, dampak fatal adanya typo dalam tulisan bisa sampai menimbulkan kesalahpahaman dari pembaca, lho. Nah, bahaya juga kan?
Untuk itulah, memeriksa kesalahan pengetikan atau typo menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan self editing.
Tulisan yang terhindar dari typo tentunya bisa meningkatkan kenyamanan pembaca dan kualitas tulisan. Hal ini dikarenakan tulisan yang bebas typo akan lebih mudah dipahami oleh pembaca dan maknanya pun bisa tersampaikan dengan jelas serta sesuai konteks.
Sebagai contoh, kata “yang” yang sering kali typo menjadi “uang”. Hal ini sering kali terjadi karena letak huruf y dan u yang berdekatan sehingga seseorang bisa dengan mudah keliru saat mengetiknya.
Nah, kedua kata tersebut memiliki arti yang jauh berbeda sehingga dalam konteks kalimat tertentu berpotensi tinggi menghasilkan makna yang berbeda.
5. Ketepatan penulisan ejaan, tanda baca, dan kalimat
Dalam melakukan self editing, penulisan ejaan, tanda baca, dan kalimat juga penting untuk kamu perhatikan. Baik dalam karya tulis imiah maupun karya tulis non ilmiah seperti novel, penulisannya perlu disesuaikan dengan EYD.
Misalnya dalam novel, penulisan dialog menggunakan tanda petik, penulisan bahasa asing atau bahasa daerah ditulis miring, dan lain-lainnya.
Dengan demikian, self editing berperan penting dalam menentukan tulisan apakah sudah baik atau belum, hingga meningkatkan kualitas tulisan sehingga layak terbit dan dibaca oleh banyak orang.
6. Kesesuaian gaya bahasa
Kemudian, hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam melakukan self editing naskah adalah kesesuaian gaya bahasa. Gaya bahasa perlu disesuaikan dengan target pembaca dan juga jenis karya tulis.
Jenis karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah tentu memiliki gaya bahasa yang berbeda. Yang mana, karya ilmiah umumnya menggunakan gaya bahasa yang lebih baku dan formal. Sementara karya non ilmiah seperti cerpen atau novel, bisa menggunakan gaya bahasa yang lebih santai.
Begitu pula dengan target pembaca yang berbeda-beda pada setiap karya tulis, juga akan memengaruhi gaya bahasa yang digunakan.
Gaya bahasa dalam novel dengan target pembaca para remaja, dibandingkan target pembaca buku-buku pendidikan seperti kalangan dosen tentunya berbeda.
Tujuannya selain agar pesan atau informasi dalam buku bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca, juga supaya bisa menyesuaikan dengan jenis karya tulis.
Nah, itulah mengapa salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan self editing adalah melihat kesesuaian gaya bahasa dengan target pembaca dan jenis karya tulisnya.
7. Ilustrasi yang digunakan
Berikutnya, hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan self editing naskah adalah memeriksa ilustrasi yang kamu gunakan.
Ilustrasi biasanya digunakan untuk memperjelas informasi yang disajikan di dalam naskah. Ilustrasi yang dimaksud bisa berupa gambar, foto, diagram, atau pun grafik.
Dalam melakukan self editing pada ilustrasi, perhatikan ketepatan penempatannya, kejelasan sumber, relevansi teks atau tulisan dengan ilustrasi, serta ilustrasi bisa dengan mudah dilihat atau dibaca.
8. Jangan lupa lakukan riset
Terakhir, lakukan riset dengan cara membandingkan referensi yang kamu gunakan dengan informasi yang tertulis dalam karya tulismu.
Ini akan membantu memastikan kevalidan data dan fakta yang kamu gunakan dalam karya tulismu. Dengan demikian, kualitas dan kredibilitas tulisanmu pun akan terjaga.
Tips dalam Melakukan Self Editing Naskah
Selain terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan self editing naskah, ada juga tips yang bisa kamu terapkan agar memperoleh hasil editing naskah buku secara maksimal. Berikut ini tipsnya:
1. Beri jeda atau jarak waktu
Tips pertama, berilah jeda atau jarak waktu antara menulis dengan mengedit. Bisa beberapa jam atau beberapa hari setelah menyelesaikan tulisanmu.
Dengan memberikan jeda waktu yang cukup, kamu akan lebih mudah untuk menemukan kesalahan atau kekurangan yang masih ada dalam tulisanmu karena pikiran yang lebih segar.
Selain itu, memberikan jeda waktu juga memungkinkan kamu memiliki perspektif baru yang bisa meningkatkan kualitas hasil tulisan dan membuatmu lebih objektif dalam mengedit.
2. Membaca ulang tulisan dengan suara lantang
Membaca ulang tulisan dengan suara lantang juga menjadi salah satu tips ampuh dalam melakukan self editing naskah. Membaca dengan lantang, membantumu merasakan ritme dan aliran setiap kalimat.
Dengan begitu, kamu bisa merasakan apakah kalimat tersebut bisa dibaca dengan mulus ataukah terjeda-jeda sehingga membuatnya menjadi kurang enak dibaca.
Membaca dengan lantang juga memungkinkan kamu menemukan kesalahan tata bahasa, seperti pengulangan atau repetisi kata yang berlebihan, serta kalimat yang kurang efektif.
3. Menggunakan alat bantu
Tips berikutnya dalam melakukan self editing naskah adalah menggunakan alat bantu editing. Alat bantu editing bisa mendeteksi kesalahan ejaan, tata bahasa, gaya penulisan, hingga memberikan saran perbaikan yang perlu kamu lakukan.
Namun, bukan berarti kamu bisa sepenuhnya bergantung pada alat bantu tersebut, ya. Tetap gunakan pengetahuan yang kamu miliki dalam melakukan self editing agar hasil editing naskah yang didapatkan semakin optimal.
Nah, beberapa rekomendasi alat bantu editing yang bisa kamu gunakan, antara lain:
- Google Document: Membantu mendeteksi kesalahan penulisan ejaan secara otomatis.
- KBBI: Membantu mengecek arti suatu kata.
- Thesaurus: Untuk menemukan sinonim sehingga bisa menghindari pengulangan kata. Dengan begitu, kata yang digunakan bisa lebih bervariasi dan kalimat menjadi tidak monoton, tetap terhubung dan unik.
- Padanan Istilah (Pasti): Tools ini berupa website untuk menemukan istilah dalam bahasa Indonesia dari istilah dalam bahasa asing.
- Sipebi: Memastikan ejaan dan tata bahasa sesuai dengan EYD.
4. Fokus pada satu aspek dalam satu waktu
Selanjutnya, berfokus pada satu aspek dalam satu waktu saat melakukan self editing juga salah satu tips yang bisa kamu terapkan dalam melakukan self editing.
Misalnya, fokuslah dalam menemukan kesalahan ejaan, typo, atau tata bahasa terlebih dahulu. Kemudian, lanjutkan dengan memperbaiki aliran kalimat yang masih terasa janggal, dan kesalahan lainnya.
Memecah editing menjadi beberapa tahap akan membantumu untuk lebih fokus dan teliti dalam menemukan kesalahan. Selain itu, kamu juga bisa melakukan penilaian setiap aspek penulisan secara efektif sehingga memperoleh hasil yang lebih baik.
5. Meminta feedback atau umpan balik
Tips terakhir, mintalah feedback atau umpan balik dari teman, keluarga, atau orang-orang terdekat untuk membantu menemukan kritik yang membangun dan perspektif berbeda mengenai kelemahan yang ada pada karyamu.
Dengan adanya kritikan atau perspektif dari mereka, kamu juga bisa menemukan ide baru untuk pengembangan dan peningkatan kualitas karya yang kamu tulis.
Jadi, jangan pernah takut menerima kritikan dari orang lain, ya. Dari kritikan tersebut, kamu justru bisa menjadikannya sebagai bahan untuk membangun kualitas karya dan menjadi penulis yang lebih baik lagi.
Nah, itulah pengertian, hal-hal yang perlu diperhatikan, dan tips yang bisa kamu terapkan dalam melakukan self editing naskah.
Self editing merupakan langkah yang tidak boleh kamu lewatkan untuk mendukung kesempurnaan naskah bukumu dari segi penulisan ejaan, tata bahasa, ketepatan struktur kalimat dan paragraf, hingga kelogisan alur cerita.