Tahapan Menerbitkan Buku: Dari Menulis Sampai Buku Siap Dinikmati Pembaca

Tahapan Menerbitkan Buku: Dari Menulis Sampai Buku Siap Dinikmati Pembaca

Apakah kamu seorang penulis pemula yang berencana menerbitkan buku pertamamu? Atau kamu hanya ingin mencari tahu saja bagaimana tahapan menerbitkan buku?

Jika iya, kamu sudah berada di artikel yang tepat untuk kamu baca. Artikel ini akan membahas tahapan menerbitkan buku mulai dari menulis naskah hingga bukumu siap dinikmati oleh para pembaca.

Tahapan Menerbitkan Buku: Dari Menulis Sampai Buku Siap Dinikmati Pembaca

Setiap penulis tentu ingin mengabadikan karyanya menjadi sebuah buku. Mengubah buah pemikiran penulis menjadi buku juga merupakan langkah penting untuk menebar manfaat kepada masyarakat luas.

Nah, salah satu pengetahuan yang perlu kamu miliki jika ingin menerbitkan buku adalah mengenai bagaimana tahapan menerbitkan buku agar kamu bisa mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dengan matang. Secara umum, berikut ini tahapan dalam menerbitkan buku:

1. Penulisan Naskah

Tahapan menerbitkan buku yang pertama kali tentu saja adalah menulis naskah. Apa yang ingin diterbitkan jika naskahnya saja tidak ada? Maka, sebelum menerbitkan buku pastikan naskah kamu benar-benar sudah selesai ditulis, ya.

Tahapan penulisan naskah ini biasanya dimulai dengan mencari ide tulisan, lalu membuat outline atau kerangka tulisannya, kemudian dikembangkan menjadi paragraf-paragraf yang lebih kompleks yang masih berupa draft kasar, hingga menjadi draft final.

Tahapan penulisan naskah juga biasanya memerlukan beberapa kali revisi hingga naskah siap untuk menuju ke tahap berikutnya.

2. Editing atau Penyuntingan Naskah

Editing atau penyuntingan naskah merupakan tahapan yang tidak boleh dilewatkan. Proses editing naskah bertujuan untuk menyempurnakan naskah, baik dari segi teknis penulisan maupun non teknis.

Aspek teknis yang dimaksud berupa perbaikan ejaan, penempatan tanda baca, tata bahasa, hingga ketepatan struktur kalimat dan struktur paragraf.

Sementara itu, aspek non teknis seperti alur cerita dan logika argumentasi juga penting untuk disempurnakan agar terhindar dari alur yang membingungkan, bertele-tele, atau pun cacat logika.

Dalam tahapan editing atau penyuntingan naskah ini, kamu memerlukan peran seorang editor profesional untuk membantu menganalisis kelemahan pada naskahmu. Misalnya, dari sisi karakter, penokohan, plot atau jalan cerita, dan lain sebagainya.

Editor yang profesional kemudian akan memberikanmu saran supaya penulisannya menjadi rapi, kuat, logis, dan terstruktur sehingga mampu menarik perhatian pembaca.

3. Memilih Penerbit

Setelah dilakukan editing secara menyeluruh, memilih penerbit adalah tahapan menerbitkan buku berikutnya yang akan kamu lalui.

Dalam memilih penerbit buku, kamu bisa menyesuaikannya dengan genre atau jenis buku yang ingin kamu terbitkan.

Misalnya saja, kamu hendak menerbitkan buku pendidikan. Maka, memilih penerbit buku yang berspesialisasi pada penerbitan buku-buku pendidikan tentunya akan lebih baik.

Hal ini dikarenakan tandanya penerbit buku tersebut sudah berpengalaman dalam menerbitkan buku-buku pendidikan, sekaligus memahami target pembaca yang tepat untuk bukumu. Dengan demikian, ini bisa memengaruhi tingkat penjualan bukumu.

Tidak hanya itu, banyak hal lainnya yang perlu kamu perhatikan dalam memilih penerbit buku. Misalnya, dari rekam jejaknya, portofolio, dan lain-lain.

Dalam tahapan ini, kamu juga perlu menyiapkan proposal yang di dalamnya berisikan sinopsis, contoh bab, hingga surat pengantar yang menjelaskan mengapa karyamu layak diterbitkan.

Kira-kira apa keunggulan atau nilai-nilai unik yang terdapat dalam karyamu sehingga layak disebarluaskan dan dibaca oleh banyak orang.

4. Evaluasi Naskah Oleh Penerbit

Naskah yang kamu kirimkan ke penerbit kemudian akan melalui tahapan evaluasi. Evaluasi umumnya dilakukan tidak hanya oleh satu tim saja. Melainkan melibatkan perspektif dari tim editor, tim marketing, dan tim distributor.

Tim editor akan memastikan kualitas naskah, tim marketing akan menganalisis potensi penjualan buku, sementara tim distributor akan menganalisis strategi yang tepat agar bukumu bisa menjangkau target pembaca lebih luas.

5. Perjanjian Penerbitan

Tahapan menerbitkan buku yang selanjutnya adalah penulis akan dihubungi untuk membahas mengenai perjanjian atau kontrak penerbitan. Hal-hal yang dibahas meliputi:

  • hak cipta
  • royalti
  • jadwal penerbitan
  • durasi kontrak
  • hak distribusi
  • dan lainnya

Pastikan kamu membaca setiap ketentuan atau perjanjian tersebut dengan cermat ya agar tidak ada yang merasa dirugikan atau memicu konflik di kemudian hari.

Kamu juga bisa meminta saran dari pengacara atau rekan penulis yang sudah berpengalaman dalam menerbitkan buku agar meyakinkanmu menjalin kerja sama dengan sebuah penerbit buku.

Nah, perlu kamu ketahui, hal-hal di atas akan dibahas jika naskahmu sudah lolos atau memenuhi kriteria dari penerbit untuk diterbitkan, ya.

Namun pada umumnya, jika kamu menerbitkan buku melalui penerbit indie, karyamu sudah pasti diterbitkan selagi tidak mengandung unsur SARA.

Kalaupun naskahmu ditolak, janganlah berkecil hati, ya. Kadang kala, naskah kamu mengalami penolakan bukan karena tidak bagus. Melainkan karyamu hanya belum menemukan penerbit yang cocok.

Untuk itu, kamu bisa kembali mengajukan naskah buku kamu ke penerbit lain atau melakukan perbaikan berdasarkan hasil evalusi dari penerbit sebelumnya.

6. Tahapan Pracetak

Tahapan Menerbitkan Buku: Dari Menulis Sampai Buku Siap Dinikmati Pembaca

Setelah segala perjanjian penerbitan telah disetujui kedua belah pihak, tahapan menerbitkan buku selanjutnya adalah tahapan pracetak yang meliputi:

Desain cover

Cover merupakan elemen kunci untuk memikat perhatian pembaca. Oleh karena itu, penting untuk membuat desain cover yang semenarik mungkin dan mampu mencerminkan isi buku secara maksimal.

Terdapat dua jenis cover yang bisa kamu pilih, yaitu hard cover dan soft cover. Pilihlah hard cover jika ingin buku kamu mendapatkan perlindungan ekstra serta terlihat mewah dan eksklusif.

Kemudian, kamu bisa memilih soft cover jika menginginkan tampilan buku yang elegan, fleksibel atau lebih mudah dibawa, dan harganya lebih terjangkau.

Desain layout buku

Desain layout buku dapat disebut pula desain interior buku. Dalam layout buku mengatur berbagai hal seperti pemilihan jenis font, margin, spasi antar baris dan paragraf, serta penempatan elemen-elemen visual secara tepat.

Pengurusan ISBN

Pengurusan ISBN juga termasuk ke dalam tahapan pracetak yang hanya bisa dilakukan oleh penerbit. Mengurus ISBN sangat penting agar bukumu terdaftar secara resmi di Perpusnas RI.

Dengan menerbitkan buku yang memiliki ISBN juga bisa meningkatkan kredibilitas penulis dan karyanya di mata para pembaca. Buku ber-ISBN pun dinilai berkualitas sehingga bisa meningkatkan potensi penjualannya.

7. Proses Pencetakan (Produksi)

Setelah melalui tahap pracetak, selanjutnya bukumu akan memasuki tahapan pencetakan. Buku akan dicetak sesuai dengan spesifikasi yang kamu inginkan. Mulai dari jenis kertas, ukuran buku, jenis cover, laminasi, hingga penjilidan buku.

Sebelum pencetakan dilakukan, pastikan naskah sudah melalui preview terlebih dahulu, ya. Hal ini untuk memastikan kualitas teks, gambar, dan elemen visual lainnya di dalam naskah sudah memenuhi standar cetak. Seperti teks dan gambar terlihat jelas, bisa terbaca, dan tidak terpotong.

8. Pemasaran

Penerbit umumnya memiliki tim marketing yang bertanggung jawab terhadap pemasaran dan promosi buku terbitannya. Penerbit biasanya akan mempromosikan bukumu melalui saluran promosi yang mereka miliki.

Misalnya melalui website, media sosial, e-commere, dan toko buku online maupun offline. Sebagai penulis, kamu juga perlu turut aktif untuk mempromosikan karyamu melalui media sosial untuk membantu menjangkau lebih banyak target pembaca dan meningkatkan penjualan.

Terlebih lagi di era sekarang ini, persaingan di industri penerbitan buku semakin ketat sehingga perlu strategi pemasaran yang kuat dan efektif agar meraih banyak minat pembaca.

9. Distribusi

Setelah buku dicetak dan dipromosikan, tahapan menerbitkan buku berikutnya adalah mendistribusikan buku baik melalui toko buku fisik maupun digital.

Sebagai penulis, kamu akan memperoleh hasil pemantauan atau laporan mengenai perkembangan penjualan dan performa bukumu di pasaran.

10. Evaluasi Pasca Penerbitan

Tahapan menerbitkan buku yang terakhir ialah evaluasi pasca penerbitan. Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pantauan dan laporan penerbit mengenai hasil penjualan.

Dari hasil tersebut, akan dilakukan evaluasi strategi marketing sebagai langkah berikutnya untuk meningkatkan performa buku di pasaran.

Sementara bagi penulis, hasil evaluasi bisa menjadi bahan perencanaan untuk buku berikutnya atau pun membuat edisi revisi jika diperlukan.

Nah, demikianlah tahapan menerbitkan buku yang perlu kamu pahami. Menerbitkan buku tidak hanya sebatas pada penulisan karya saja, tetapi juga memahami bagaimana dinamika penerbitan bekerja.

Kesuksesan dalam menerbitkan buku juga tidak hanya semata-mata diukur dari seberapa banyak buku terjual, tetapi juga apa yang tertulis di dalam buku bisa dirasakan manfaatnya oleh para pembacanya. Selamat berkarya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn